Ekonom: Ledakan Black Swan Pengaruhi Kondisi Ekonomi Global
Merdeka.com - Kondisi ekonomi global masih dihantui ketidakpastian meskipun resikonya mulai melemah karena hubungan dua kekuatan besar ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, menunjukkan arah yang lebih baik.
Meski demikian, pakar ekonomi menyatakan agar seluruh pihak, baik pemerintah, investor, pelaku usaha hingga masyarakat harus berhati-hati dengan adanya 'black swan'.
Ekonom sekaligus Komisaris Independen BCA Raden Pardede menyatakan, kondisi ekonomi dunia memang tidak menuju resesi namun mengalami pertumbuhan yang melambat. Salah satu faktornya ialah adanya ledakan black swan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Teori black swan itu peristiwa langka yang sulit diprediksi, namun saat terjadi akan berdampak besar dan di luar perkiraan umum. Itu tiba-tiba saja," ujar Raden di Wisma Antara, Jumat (31/1).
Contoh ledakan black swan itu antara lain merebaknya virus corona yang tiba-tiba muncul dan membuat aktivitas warga Wuhan, China mendadak lumpuh. Bahkan, Raden memperkirakan virus corona bakal membawa dampak penurunan ekonomi 0,3 hingga 0,4 persen jika tidak ditangani.
"Itu karena mereka tidak melakukan kegiatan, tidak bekerja, tidak melakukan mobilitas. Ini kan tiba-tiba sekali, tidak diduga-duga," imbuhnya.
Senada dengan Raden, Director Chief Economist and Head of Research Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menyatakan virus corona yang tiba-tiba mewabah harus diwaspadai oleh Indonesia.
"Ini kita harus hati-hati ya, karena kemarin Ibu Menkeu juga sudah bilang corona akan berdampak pada APBN," ujar Lana.
Ketegangan Geopolitik
Selain corona, ada pula ketegangan geopolitik yang sedang dialami negara adidaya AS dengan Iran, dimana beberapa waktu lalu, jenderal besar Iran Qassem Solaemani dibunuh oleh tentara AS dan dilakukan di bawah perintah Presiden AS Donald Trump. Hubungan kedua negara tentu memanas.
Kemudian, ada pula Brexit (British Exit), adanya disrupsi teknologi, the volfefe index (indeks yang menghitung dampak cuitan Trump di Twitter terhadap volatilitas dan sentimen pasar AS) hingga kasus Jiwasraya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca Selengkapnya