Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonom Nilai Kekhawatiran Akan Resesi Ekonomi Dunia Terlalu Dini

Ekonom Nilai Kekhawatiran Akan Resesi Ekonomi Dunia Terlalu Dini krisis ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan, mengomentari isu resesi ekonomi yang tengah merebak. Diketahui, isu ini muncul di tengah perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Di tengah perlambatan ekonomi Amerika Serikat tersebut, terlihat adanya inversi imbal hasil, di mana imbal hasil obligasi jangka panjang pernah berada di level lebih rendah daripada imbal hasil obligasi jangka pendek. Hal ini membuat pelaku pasar khawatir akan terjadi resesi dalam 12 sampai 24 bulan ke depan.

Katarina mengatakan, masih terlalu dini jika mengkhawatirkan akan terjadi resesi ekonomi. Sebab kondisi perekonomian global saat ini berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya.

Orang lain juga bertanya?

"Terlalu dini untuk mengatakan resesi akan terjadi, karena kondisi saat ini berbeda dengan sebelumnya," ucap Katarina Setiawan dalam acara Market Update di Jakarta, Kamis (2/5).

Dia menjelaskan, pada periode ini arah kebijakan The Federal Reserve System (The Fed) lebih akomodatif di tahun 2019 dengan memberi sinyal akan menahan suku bunga acuan.

"The Fed beranjak menjadi dovish, sementara pada periode sebelumnya The Fed terus menaikkan suku bunga," jelas Katarina.

Selain itu, periode inversi imbal hasil kali ini hanya terjadi selama 7 hari. Hal ini tentu berbeda dengan periode resesi sebelumnya. Menurut dia, akan terjadi resesi bila inversi imbal hasil lebih dari 4 bulan.

"Ini bukan sinyal yang kuat (akan terjadi resesi ekonomi). Karena tahun ini periode inversi imbal hasil hanya 7 hari. Pada periode-periode sebelumnya inversi terjadi selama lebih dari 4 bulan," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi

Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Amerika Terancam Resesi, Dampaknya akan Mengerikan bagi Indonesia
Amerika Terancam Resesi, Dampaknya akan Mengerikan bagi Indonesia

Penurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik

Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026

Situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.

Baca Selengkapnya
Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat
Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat

Pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023

Sri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi

Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya