Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonom: Siapapun presidennya bakal terpaksa menaikkan harga BBM

Ekonom: Siapapun presidennya bakal terpaksa menaikkan harga BBM Jokowi-prabowo-hercules. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Untuk menjaga kuota subsidi Bahan Bakar Minyak, ekonom Bank Standard Chartered Indonesia melihat, pemerintah tak punya pilihan selain menaikkan harga BBM bersubsidi. Ada proyeksi defisit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menembus 3 persen, dan itu membahayakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.

Kepala Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan sepanjang triwulan II, pemerintah idealnya sudah mengambil keputusan, lantas melobi DPR. Karena untuk menghindari lonjakan inflasi tinggi, momen paling tepat menaikkan harga jual premium dan solar adalah pada triwulan III.

"Persetujuan DPR itu kan untuk APBN 2014-2015, seharusnya bisa lah, asal presiden juga mau. Baiknya harga BBM naik Agustus-September," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/4).

Proyeksi Standard Chartered, bila harga BBM naik tahun ini, inflasi tahunan diperkirakan akan berada di kisaran 6-7,5 persen. Kebijakan tersebut diramalkan membawa stabilitas pada anggaran, dan bisa berdampak positif pada target penurunan defisit transaksi berjalan.

Terlebih, Fauzi yakin realisasi konsumsi BBM yang dialokasikan 48 juta kiloliter akan jebol. Sebab, harga premium di dalam negeri berselisih jauh dari harga keekonomian yang berada di level Rp 11.000 per liter. "Ini memicu migrasi konsumsi non-subsidi ke BBM subsidi."

Karena dampaknya jangka panjang dari sudut pandang apapun positif, Fauzi meyakini ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono enggan menaikkan BBM subsidi sekalipun, maka presiden terpilih selanjutnya akan terpaksa mengambil kebijakan itu.

Akan tetapi, lebih ideal bila mekanisme yang diambil adalah subsidi tetap, bukan lagi berbasis harga. "Diharapkan fix subsidi per liter bisa disetujui DPR, bisa naik 20 persen," kata Fauzi.

Di luar itu, Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi menambahkan isu energi akan menentukan proyeksi makroekonomi Indonesia.

Bank ritel asal Amerika Serikat ini meramalkan adanya shale gas membuat harga komoditas dunia mengalami tren penurunan. Akibatnya, pilihan pemerintah untuk menjaga kas negara hanya lewat pengetatan APBN, terutama mengurangi subsidi energi.

"Harga minyak dunia akan stabil di USD 105 per barel. Dampaknya tidak baik, karena 60 persen ekspor kita berbasis energi. Berakhirnya pesta komoditas seperti batu bara, otomatis memukul neraca perdagangan Indonesia," ujarnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, Siap-Siap Harga BBM Non Subsidi Naik Bulan Depan
Rupiah Terus Anjlok, Siap-Siap Harga BBM Non Subsidi Naik Bulan Depan

Kebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Benarkah Harga BBM Naik Mulai 1 Juni 2024? Jokowi Beri Bocoran Begini
Benarkah Harga BBM Naik Mulai 1 Juni 2024? Jokowi Beri Bocoran Begini

Jokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.

Baca Selengkapnya
Tanda-Tanda Harga BBM Bakal Naik Awal Bulan Depan
Tanda-Tanda Harga BBM Bakal Naik Awal Bulan Depan

Kenaikan harga BBM ditopang kebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi Jokowi Bahas Peluang Harga BBM Naik, Bicara Sampai Tunjuk-Tunjuk
VIDEO: Nada Tinggi Jokowi Bahas Peluang Harga BBM Naik, Bicara Sampai Tunjuk-Tunjuk

Jokowi mengatakan pemerintah akan menghitung secara cermat sebelum memutuskan kebijakan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Pertalite Dijual SPBU Pertamina Hari Ini
Harga BBM Pertalite Dijual SPBU Pertamina Hari Ini

Pertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Sempat Melonjak, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?
Harga Minyak Dunia Sempat Melonjak, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?

Sejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Kompak dengan Pertamina, Harga BBM Dijual SPBU BP-AKR Naik Mulai Hari Ini
Kompak dengan Pertamina, Harga BBM Dijual SPBU BP-AKR Naik Mulai Hari Ini

Harga BBM BP 92 di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur masih tetap dibanderol Rp12.290 per liter.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Shell Berlaku Hari ini, Mulai Jenis Super Hingga V-Power
Harga BBM Shell Berlaku Hari ini, Mulai Jenis Super Hingga V-Power

Untuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya