Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi China di 2023 Diperkirakan akan Tumbuh, AS dan Eropa Masih Melemah

Ekonomi China di 2023 Diperkirakan akan Tumbuh, AS dan Eropa Masih Melemah pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan, pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan melambat karena sejumlah tantangan yang dihadapi pada 2023 mendatang. Namun, China akan mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi, sementara Amerika Serikat (AS) dan Eropa masih diprediksi melemah.

Salah satunya karena kebijakan zero covid sebagai pembatasa mobilitas masyarakat yang masih dilakukan. Maka, seiring dengan pembukaan mobilitas di akhir 2022, pertumbuhan ekonomi China akan membaik di tahun depan.

"Di antara negara-negara di dunia, negara besar yang pertumbuhan ekonominya meningkat di 2023 adalah China kenapa? Karena di tahun 2022, China masih melakukan pengetatan pergerakan manusia, istilahnya zero covid policy," ujarnya dalam Bisnis Indonesia Business Challenge 2023, Kamis (15/12).

Dengan pengetatan ini, China mengalami pelambatan ekonomi di 2022 dengan mencatatkan pertumbuhan 3,3 persen. Sebelumnya, pada 2021 ekonomi China tumbuh 8,1 persen.

"Nah tahun 2023, karena tiongkok sekarang sudah melakukan pelonggaran pergerakan manusia, maka dari itu tahun 2023 diperkirakan bahwa Tiongkok akan meningkat pertumbuhan ekonominya ke 4,6 persen," beber Mirza.

Kendati begitu, Mirza mengatakan kalau peningkatan ekonomi ini masih lebih rendah dari pertumbuhan yang biasanya dicapai. Yakni, dalam kisaran 6-9 persen pada saat sebelum pandemi Covid-19.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa masih akan melemah di 2023, dipicu dari kenaikan suku bunga yang dilakukan. Diketahui, Fed Fund Rate meningkat dari 0,25 menjadi sekitar 4 persen di 2022. Ini memicu kenaikan sejumlah suku bunga bank sentral di berbagai negara.

"Maka terjadi perlambatan ekonomi. Dan pada 2022 ini ekonomi AS diperkirakan hanya tumbuh 1,8 direvisi 0,7 persen dari forecast OECD sebelumnya dan 2023 menjadi 0,5 persen," sambung dia.

Kemudian, Eropa juga diprediksi akan mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi. Dari angka 3,3 persen di 2022, menjadi tumbuh hanya 0,5 persen di 2023. "Kita ketahui Amerika menaikkan bunga Europe area menaikkan bunga, beberapa negara di dunia termasuk Indonesia juga menaikkan bunga," pungkas Mirza Adityaswara.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK Prediksi Ekonomi 2025 Masih Penuh Ketidakpastian, China Pegang Kartu Truf
Ketua OJK Prediksi Ekonomi 2025 Masih Penuh Ketidakpastian, China Pegang Kartu Truf

Di lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023

Perekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026

Situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya

Loyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023
Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar di China Bangkrut!
Sri Mulyani: Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar di China Bangkrut!

Situasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.

Baca Selengkapnya
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024

Proyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.

Baca Selengkapnya