Ekonomi China Mampu Tumbuh Positif Usai Lakukan Lockdown
Merdeka.com - Karantina wilayah secara total atau lockdown selama pandemi menjadi pilihan mengatasi penyebaran Virus Corona yang kian ganas. Salah satu negara yang dinilai berhasil tumbuh positif usai lockdown adalah China.
Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira mengatakan, negara Tirai Bambu itu memang sempat mengalami pertumbuhan negatif saat penerapan lockdown. Namun usai lockdown, ekonomi perlahan bangkit hingga tumbuh positif.
"Seperti China yang lakukan lockdown ekonomi turun negatif 6,8 persen pada kuartal I 2020, tapi positif di kuartal ke II sebesar 3,2 persen," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (23/6).
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Pertempuran Wuhan jadi penting? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
-
Bagaimana China mencapai dominasi teknologi? “Mereka membangun keunggulan yang terkadang menakjubkan dalam penelitian dan berdampak tinggi di sebagian besar domain teknologi kritis dan yang sedang berkembang,“
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Pertumbuhan positif tak sampai disitu, sebagai negara pertama yang terinfeksi Covid-19, ekonomi China melejit di kuartal-I 2021. Dalam laporannya, China mencatat ekonomi tumbuh 18,3 persen.
"(Pertumbuhan ekonomi) berlanjut hingga terakhir kuartal I-2021. Ekonomi China tumbuh menakjubkan sebesar 18,3 persen," kata Bhima.
Melihat kondisi itu, Bhima menyarankan, Indonesia mau mengambil langkah lockdown. Mengingat saat ini penyebaran Covid-19 kian merajalela. "Kita tidak boleh ragu menyelamatkan kesehatan sebagai prioritas karena yang diuntungkan adalah ekonomi juga," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.
Baca SelengkapnyaTren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaAda kota yang membebaskan pemilik rumah tempat tinggal dari kewajiban membayar pajak keuntungan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaLangkah ini sebagai upaya China untuk mendongkrak perekonomian mereka yang tengah lesu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca Selengkapnya