Ekonomi era Jokowi disebut stagnan, ini kata Menko Darmin
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution enggan berkomentar soal pernyataan yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi-Jusuf tidak mengalami pergerakan berarti alias stagnan.
"Saya enggak baca penelitiannya seperti apa," ungkapnya di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).
Meski demikian, Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan ekspor Indonesia tahun ini mengalami kenaikan dibanding ekspor pada tahun lalu.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa perdagangan di Banten berkembang? Keberadaan Banten yang terhubung langsung ke Samudra Hindia melalui Selat Sunda membuatnya jadi pintu masuk jalur perdagangan yang strategis.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Ekspor kita naik, coba liat year to date dari Januari sampai Juni. Bandingkan dengan Tahun lalu. Naiknya 17 persen, 18 persen," tutupnya singkat.
Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance melakukan kajian tengah tahun mengenai perekonomian Indonesia. Hasilnya cukup mengagetkan, di mana perekonomian berjalan stagnan di pemerintahan Jokowi-JK.
Salah satu indikator stagnannya perekonomian adalah nilai ekspor yang tak kunjung naik, bahkan malah menurun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan, nilai ekspor selama Juni 2017 hanya USD 11,64 milliar. Nilai tersebut turun 18,82 persen dibanding Mei 2017. Sementara itu, secara year to year ekspor Juni 2017 turun 11,82 persen dibanding Juni 2016.
"Kita kemarin melakukan kajian tengah tahun, menampilkan indikator perkembangan ekonomi. Indikatornya salah satunya ekspor itu," ucap Direktur Indef, Enny Sri Hartati ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (21/7).
Indikator lainnya yang membuktikan ekonomi stagnan adalah daya beli masyarakat yang menurun. Bahkan, Bank Indonesia sendiri mengakui daya beli masyarakat menurun hingga berdampak pada angka penjualan industri ritel mengalami pelemahan hingga Juni 2017.
Enny menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang selama ini digembar-gemborkan pemerintahan Jokowi-JK sama sekali belum berdampak pada masyarakat. Padahal, amanat konstitusi, pertumbuhan ekonomi itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Indikator pemerintah soal infrastruktur dan komitmen deregulasi 15 paket kebijakan, itu semua kan bagus. Tentu hasilnya diharapkan masyarakat. Persoalannya bagaimana mungkin indikator makro tadi bagus, komitmen bagus tetapi hasilnya berbanding terbalik."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaBNI Investor Daily Summit 2023 diresmikan secara langsung dengan pemukulan gong oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaTom Lembong pernah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 - 2016.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca Selengkapnya