Ekonomi Global Diproyeksi Turun jadi 3,5 Persen Imbas Perang di Ukraina
Merdeka.com - Invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina pada pertengahan Februari lalu telah mengganggu momentum pemulihan ekonomi global. Sebelumnya berbagai lembaga dunia memperkirakan pemulihan ekonomi pada 2022 akan lebih optimis dan semakin membaik. Sebaliknya, saat ini lembaga tersebut ramai-ramai mengoreksi ramalan pertumbuhan ekonomi global.
"Ekonomi global dihadapkan ke risiko baru yang tinggi dan membuat proyeksi perekonomian dunia merosot," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Sabtu (16/4).
Lembaga dunia OECD telah mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 4,5 persen menjadi hanya 3,5 persen. Bank Dunia juga melakukan hal yang sama. Semula proyeksinya 4,4 persen kini menjadi 3,5 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
IMF pada Januari 2022 telah mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari 4,9 persen menjadi 4,4 persen. Diperkirakan IMF akan kembali mengubah proyeksinya menjadi lebih rendah lagi.
"Proyeksi IMF diprediksi akan turun lagi," katanya.
Berbagai perubahan proyeksi tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi dunia saat ini sangat rapuh. Pecah perang di Ukraina telah menimbulkan gangguan di berbagai bidang seperti energi, pangan dan komoditas yang strategis.
"Pemulihan ekonomi dunia yang masih sangat dini dan rapuh," kata dia.
Belum lagi tekanan inflasi yang tinggi di negara maju dan berkembang akibat respon kebijakan moneter negara maju. Semua hal tersebut mendorong ekonomi global dihadapkan pada risiko baru yang tinggi.
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaJika perang berlanjut hingga tahun 2025, maka pertumbuhan ekonomi Israel akan stagnan hanya sebesar 0,2 persen.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca Selengkapnya