Ekonomi Global Makin Suram, Risiko Resesi di Depan Mata
Merdeka.com - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau IMF mengatakan, prospek ekonomi global telah ‘suram secara signifikan’ sejak April 2022. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa tidak dapat mengesampingkan kemungkinan atau risiko resesi global tahun depan.
IMF sendiri akan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global 3,6 persen dalam beberapa pekan mendatang. Ini menandai penurunan proyeksi ekonomi ketiga kalinya oleh IMF di tahun 2022.
IMF diperkirakan akan merilis perkiraan terbarunya untuk ekonomi global 2022 dan 2023 pada akhir Juli mendatang, setelah memangkas perkiraannya hampir satu poin persentase penuh pada bulan April.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Mengapa deflasi bulan September 2024 dianggap signifikan? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Siapa yang menyatakan inflasi 2023 terendah sepanjang reformasi? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut inflasi pada tahun 2023 sebesar 2,61 persen merupakan angka terendah sepanjang reformasi.
-
Mengapa inflasi 2023 dikatakan terendah sepanjang reformasi? 'Selama 2023 inflasi kita 2,61 persen, dan Desember kemarin 0,41 persen. Ini terendah semenjak reformasi (tahun 2023),' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
"Prospek sejak pembaruan terakhir kami pada bulan April telah menjadi suram secara signifikan," kata Georgieva dalam sebuah wawancara mengutip Antara.
Suramnya ekonomi karena inflasi yang meluas, kenaikan suku bunga yang lebih substansial, perlambatan ekonomi China, serta meningkatnya sanksi terkait perang Rusia-Ukraina.
"Risiko (resesi) telah meningkat sehingga kami tidak dapat mengesampingkannya," ungkapnya.
Data Ekonomi Terbaru
Data ekonomi baru-baru ini menunjukkan beberapa negara ekonomi besar, termasuk China dan Rusia, telah mengalami kontraksi pada kuartal kedua, kata Georgieva.
"Ini akan menjadi tahun 2022 yang sulit, tetapi mungkin bahkan 2023 lebih sulit," imbuhnya.
"Risiko resesi meningkat pada 2023," sebut Georgieva.
Ketua The Fed Jerome Powell bulan lalu mengatakan bank sentral AS berkomitmen penuh untuk mengendalikan harga bahkan jika hal itu berisiko terhadap penurunan ekonomi.
Sementara itu, Georgieva mengatakan pengetatan kondisi keuangan yang lebih lama akan memperumit prospek ekonomi global, tetapi sangat penting untuk mengendalikan lonjakan harga.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca Selengkapnya