Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi global memburuk, BPJS Ketenagakerjaan kehilangan Rp 5,4 T

Ekonomi global memburuk, BPJS Ketenagakerjaan kehilangan Rp 5,4 T Menteri Hanif Dhakiri bertemu Dirut BPJS Ketenagakerjaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kondisi perekonomian dunia diyakini bakal terkoreksi cukup dalam menyusul bangkrutnya Yunani dan anjloknya pasar saham China. Dana moneter internasional atau International Moneter Fund (IMF) baru saja memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,5 persen menjadi 3,3 persen sepanjang tahun ini.

Gejolak ekonomi dunia ini diakui berdampak ke investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Imbal hasil investasi saham tercatat hanya Rp 2,70 triliun atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 3,44 triliun.

Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Jefri Haryadi mengakui turunnya imbal hasil investasi saham karena sentimen pasar saham dunia. Namun dia tetap optimis kondisi ini takkan lama mengingat secara fundamental perekonomian masih baik. Selain itu, fundamental saham yang dibeli juga tergolong baik.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau koreksi sekarang ini karena sentimen saja, bukan karena fundamental," kata Jefri dalam acara media gathering di Bandung, Sabtu (11/7).

Bukan hanya itu, potensial loss investasi BPJS Ketenagakerjaan saat ini tercatat mencapai Rp 5,46 triliun. Jefri mengakui tingginya angka ini sebagai dampak gejolak harga saham. Namun Jefri menegaskan angka ini bukanlah merupakan kerugian.

"Itu bukanlah (kerugian), rugi kalau kita jual saham saat ini. Tapi kita tetap tahan sahamnya dan dari perkiraan analisis kita masih berada di level cukup menggembirakan akhir tahun nanti," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn G. Masassya juga meyakini kondisi perekonomian global dan Indonesia akan membaik di paruh kedua tahun ini. Banyak potensi yang belum muncul sebagai pendongkrak perekonomian. Dia juga optimis imbas hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan akan mencapai target sekitar Rp 20 triliun hingga akhir tahun.

"Saya berpandangan perlambatan ekonomi ini sementara karena indikator potensi yang belum muncul, misalnya sekarang penyerapan anggaran pemerintah masih rendah, kemudian banyak komitmen investasi belum terealisasi. Ekonomi semester dua akan jauh lebih baik," tutupnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan

Purbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Dirut BPJS Kesehatan Curhat Dituding Punya Duit Banyak: Padahal Tidak
Dirut BPJS Kesehatan Curhat Dituding Punya Duit Banyak: Padahal Tidak

"Ini banyak ditanyakan kenapa BPJS yang not so profit kok duitnya banyak katanya.

Baca Selengkapnya
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya

Terdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024

Realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Tekor Rp93,4 Triliun di Juli 2024
Sri Mulyani: APBN Tekor Rp93,4 Triliun di Juli 2024

APBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar

NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.

Baca Selengkapnya
BPJS Kesehatan Klarifikasi Isu Dugaan Kerugian Rp20 Triliun dalam Program JKN
BPJS Kesehatan Klarifikasi Isu Dugaan Kerugian Rp20 Triliun dalam Program JKN

BPJS Kesehatan mengklarifikasi isu dugaan kerugian sebesar Rp20 triliun dalam penyelenggaraan Program JKN.

Baca Selengkapnya
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

Baca Selengkapnya
Mengerikan, Indonesia Diperkirakan Rugi Rp112 Triliun di 2023 Akibat Perubahan Iklim
Mengerikan, Indonesia Diperkirakan Rugi Rp112 Triliun di 2023 Akibat Perubahan Iklim

Nilai kerugian Indonesia akibat perubahan iklim setara 0,5 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun

Pendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya