Ekonomi Indonesia Masih Jauh dari Resesi, Ini Buktinya
Merdeka.com - Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan mengatakan, ekonomi Indonesia masih jauh dari resesi sebab indikator ekonomi Indonesia pun menunjukkan potensi penguatan lebih lanjut. Risiko resesi di Indonesia menjadi berkurang karena kondisi fiskal serta perekonomian Indonesia terjaga baik.
"Hal ini berbeda dengan kebanyakan negara," ujarnya dalam konferensi pers virtual Market & Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa (9/8).
Beragam indikator ekonomi masih menunjukkan pemulihan ekonomi yang kuat. Hal tersebut terlihat antara lain dari kontribusi konsumsi domestik yang besar, keyakinan konsumen dan penjualan ritel, angka pengangguran yang menurun, serta pertumbuhan kredit yang terus meningkat hingga mencapai 10,3 persen di bulan Juni 2022.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
Selain itu, laju inflasi di Indonesia juga masih terjaga berkat kebijakan subsidi BBM. Per Juli 2022, tingkat inflasi Indonesia mencapai 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy). "Meskipun inflasi umum meningkat, namun upaya pemerintah untuk menjaga beberapa harga barang(price control) membuat inflasi inti tetap terjaga," bebernya.
Katarina menambahkan, perubahan struktural turut menyokong transaksi perdagangan. Salah satunya terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang secara konsisten surplus selama 26 bulan beruntun hingga Semester I-2022.
Kinerja neraca perdagangan sepanjang Semester I 2022 juga menunjukkan angka fantastis yakni sebesar USD 24,89 miliar. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah jika dibandingkan dengan surplus kumulatif secara periode semesteran.
"Sejauh ini, neraca perdagangan masih relatif kuat," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca Selengkapnya