Ekonomi lesu, pabrik di Tangerang tutup & pecat 1.000 buruh

Merdeka.com - Kondisi perekonomian global dan nasional kini sedang dihantam ketidakpastian. Pasar saham anjlok dan nilai tukar Rupiah ambruk menyentuh angka Rp 14.000 per USD. Kondisi ini memberi dampak buruk pada industri dalam negeri.

Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy mengaku telah mendapat laporan kalau salah satu perusahaan benang di Tangerang akan tutup.

"Saya baru saja mendapatkan laporan ada perusahaan benang di Tangerang yang mau dijual," ungkap Ernovian kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Selatan, Senin (24/8).

Aksi gulung tikar tersebut juga berdampak pada tenaga kerja di sana. Setidaknya, ada seribu orang yang akan di Putus Hubungan Kerja (PHK). "Tenaga kerja sekitar seribuan. Iya itu dijual buat bayar PHK itu," lanjutnya.

Ernovian menambahkan, jika roda perekonomian nasional tetap dalam kondisi seperti ini maka tidak menutup kemungkinan bakal ada peralihan profesi dari importir ke pedagang.

"Kalau keadaan seperti ini terus ya kita (importir) bakal milih mending jadi pedagang saja lah. Karena kan kalau pedagang urusannya dengan importir nah sekarang impor lagi tinggi. Tinggal ngurus Ip nya lalu kebutuhan impor, udah selesai," pungkasnya. (mdk/idr)