Ekonomi melambat, Devisa negara kerajinan bambu anjlok 56,5 persen
Merdeka.com - Perlambatan ekonomi global membuat ekspor kerajinan berbahan baku bambu menurun. Penurunan ekspor tersebut berdampak pada anjloknya devisa negara mencapai 56,5 persen dalam satu tahun.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Bali Made Suastika mengatakan selama Januari hingga Agustus 2015, devisa dari perdagangan bahan baku bambu mencapai USD 5,8 juta. Padahal, Januari hingga Agustus 2014, devisa hasil ekspor bahan baku bambu mencapai USD 13,5 juta.
"Kerajinan bambu buatan Bali masih ada diekspor tetapi jumlahnya sedikit," ujar dia seperti dilansir Antara, Sabtu (10/10).
-
Mengapa Kerajinan Amai Setia dinilai layak ekspor? Kerajinan hasil karya sekolah ini bahkan dilirik pejabat Belanda, karena dinilai layak ekspor.
-
Apa yang diproduksi oleh MB Bambu? Produknya tidak hanya terbatas pada tirai bambu, tetapi juga mencakup furniture seperti kursi, meja, dan lemari.
-
Apa yang banyak dipanen di Indonesia? Tanaman yang banyak dipanen di Indonesia (4 huruf) - PADI
-
Dimana Serdadu Bambu berasal? Namun hal berbeda justru dibawa pemusik punk asal Sumedang Jawa Barat, bernama Serdadu Bambu.
-
Di mana kerajinan limbah kayu jati dibuat? Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Kerajinan bambu Bali memang dimintai masyarakat luar negeri terutama Amerika Serikat, Jepang dan Australia. Namun, pesanan dari negara tersebut mengalami penurunan tahun ini.
Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan pengapalan ekspor ke tiga negara tersebut. Pada periode Januari hingga Agustus tahun ini, kerajinan bambu yang diekspor hanya 4,3 juta unit, turun hingga i juta unit dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,3 juta unit.
"Cukup sepi pesanan aneka barang kerajinan berbahan baku bambu yang diterima dari konsumen luar negeri seperti asal Jepang, Amerika Serikat maupun Jepang," kata Pengusaha dan pengrajin bambu Made Sudanayasa. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaMendengar laporan itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengaku terkejut.
Baca SelengkapnyaPermasalahan itu bermula ketika harga gas mulai naik pada tahun 2015.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca Selengkapnya