Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi melambat, pendapatan pekerja elit Indonesia tetap melesat

Ekonomi melambat, pendapatan pekerja elit Indonesia tetap melesat Ilustrasi pekerja. Shutterstock/wissanustock

Merdeka.com - Perlambatan ekonomi ditengarai tak menghambat peningkatan pendapatan pekerja elit di Tanah Air. Setidaknya itu tergambar dari hasil studi Standard Chartered terhadap 7 ribu pekerja di tujuh negara sepanjang Mei-Juni 2015.

Yakni, Indonesia, Singapura, Cina, Hong Kong, Kenya dan Nigeria. Secara umum, studi itu menyimpulkan mereka optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi negara masing-masing.

"Pada saat banyak orang khawatir tentang keadaan ekonomi global, studi ini menunjukkan hal yang sangat berbeda di Asia dan Afrika. Masyarakat kelas menengah sangat percaya diri dan ambisius, yang akan mendukung prospek pertumbuhan jangka panjang," kata Karen Fawcett, Chief Executive Officer Retail Banking, Standard Chartered, dalam siaran pers, kemarin.

Orang lain juga bertanya?

Sebanyak dua per tiga responden, terutama China, India, dan Indonesia, mengalami peningkatan pendapatan dalam setahun terakhir. Nah, 82 persen responden di Tanah Air mengaku pendapatan melesat dalam dua belas bulan terakhir dan berharap terus berlanjut di masa mendatang.

Rerata responden Indonesia berencana menyisihkan 29 persen pendapatannya untuk ditabung, meningkat dari tahun sebelumnya 27 persen. Ini lebih besar ketimbang rasio menabung di Inggris dan Amerika yang turun menjadi 4,9 persen pada Juli lalu dari sebelumnya di atas 10 persen pada awal krisis keuangan.

Pendidikan anak menjadi prioritas pengeluaran jangka pendek responden Indonesia. Sementara membeli properti dan pelesir ke luar negeri adalah prioritas pengeluaran jangka menengah, dua sampai lima tahun ke depan.

Di Indonesia, survei dilakukan online terhadap 1.014 responden tersebar di Bandung, Jakarta, Surabaya. Terdiri dari547 responden berpendapatan Rp 10 juta-Rp 19 juta per bulan dan467 responden berpenghasilan di atas Rp 19 juta per bulan.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Pekerja Sektor Informal Masih Mendominasi Tenaga Kerja di Indonesia
FOTO: Pekerja Sektor Informal Masih Mendominasi Tenaga Kerja di Indonesia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada 82,67 juta orang yang bekerja di sektor informal.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tangguh, Tapi Kualitas Pekerjaan Malah Turun
Ekonomi Indonesia Tangguh, Tapi Kualitas Pekerjaan Malah Turun

Prevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Gaji Karyawan di Indonesia Lancar, Bahkan Cenderung Naik
Sri Mulyani Sebut Gaji Karyawan di Indonesia Lancar, Bahkan Cenderung Naik

Gaji karyawan cenderung naik terlihat dari sumbangan pajak yang terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Jumlah Pengangguran di Indonesia Berkurang, Kini Tersisa 7,2 Juta Orang
Jumlah Pengangguran di Indonesia Berkurang, Kini Tersisa 7,2 Juta Orang

Per Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Jadi Negara Ekonomi Terbesar Ketiga Dunia, Ini Datanya
Indonesia Bakal Jadi Negara Ekonomi Terbesar Ketiga Dunia, Ini Datanya

Salah satu komponen penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun ke depan yaitu pertumbuhan di tingkat pekerja.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
7,2 Juta Penduduk Indonesia Masih Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
7,2 Juta Penduduk Indonesia Masih Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Jumlah Pengangguran Indonesia Capai 7,47 Juta Orang
Data BPS: Jumlah Pengangguran Indonesia Capai 7,47 Juta Orang

Amalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat

Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya