Ekonomi Membaik, BI Diprediksi Hanya Naikkan Suku Bunga Acuan Sekali di 2019
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Jumlah sepanjang tahun ini lebih sedikit mengingat sepanjang 2018, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak enam kali.
Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, Tjandra Lienandjaja mengatakan, BI kemungkinan hanya akan menaikkan suku bunga acuannya sekali saja pada tahun ini. Sebab, ekonomi RI cukup stabil di tahun 2019.
"Jadi kita memang expect satu kali lagi kenaikan BI rate tahun ini, tapi setidaknya sudah mulai stabil dan orang udah bisa masuki sektor tertentu dalam hal ini di tahun 2019," imbuhnya di Jakarta, Senin (21/1).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Tak hanya itu, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga diperkirakan masih akan berada dalam rentang yang terjaga, yakni di level Rp Rp 14.000 per USD.
"Sekitar Rp 14.000 untuk Rupiah. Exact-nya kami masih menghitung karena minggu depan kami akan rilis report mengenai outlook 2019 di publikasi kami," ujarnya.
Selain itu, investor asing masih tetap akan optimistis dengan situasi pasar di Indonesia. Sektor pariwisata dan manufaktur dinilai bakal menopang pertumbuhan ekonomi RI di tahun ini.
"Investor asing masih tetap masuk ya, seperti sekarang ini masih banyak yang masuk. Untuk akhir tahun pun mereka akan masuk ke sektor-sektor tertentu. Jadi nanti akan kita review per kuartal," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya