Ekonomi memburuk, orang kaya China selamatkan harta ke AS
Merdeka.com - FT Confidential melakukan survei kecil terhadap orang kaya China saat ekonomi dan pasar saham China anjlok beberapa waktu lalu. Hasilnya, orang kaya China cenderung menyelamatkan harta mereka ke luar negeri terutama ke Amerika Serikat.
Menurut temuan ini, 61 persen orang kaya China berencana meningkatkan kepemilikan aset di luar negeri untuk dua tahun ke depan. Hampir setengahnya berencana untuk menempatkan 30 persen kekayaannya di luar negeri.
Dilansir dari CNBC, lembaga pemeringkat orang kaya, Hurun, pada tahun lalu juga menemukan lebih dari setengah orang kaya China berencana untuk bermigrasi dan memindahkan kekayaan serta keluarga mereka ke luar negeri.
-
Mengapa China jadi negara emigrasi terbesar? Meningkatnya jumlah emigran China telah diuntungkan oleh kebijakan migrasi yang longgar.
-
Kenapa orang China datang ke Amerika? Ruskamp mengatakan, sulit untuk menentukan usia petroglif secara fisik dengan kepastian mutlak. Namun sintaksis dan campuran aksara China yang ditemukan di dua lokasi ini sesuai dengan apa yang diharapkan para ahli untuk digunakan penjelajah dari China sekitar 2.500 tahun yang lalu.
-
Dimana saja tujuan populer warga China bermigrasi? Selama beberapa dekade terakhir, negara-negara maju yang berbahasa Inggris telah menjadi tujuan populer bagi para emigran Tiongkok.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Apa alasan utama warga China bermigrasi ke Indonesia? Sebagian besar dari mereka adalah keturunan migran yang lahir di China, yang telah pindah ke Indonesia sejak lama.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
Hasil kajian dari WealthInSight juga menemukan bahwa orang kaya China telah memiliki kekayaan di luar negeri mencapai USD 658 miliar.
Menurut perusahaan intelijen, China diperkirakan menyimpan satu juta orang kaya dengan total harta mencapai USD 16 triliun. Jika satu persen saja dari jumlah tersebut lari ke Amerika Serikat, maka sama nilainya dengan USD 160 miliar uang keluar dari China.
Menurut studi FT, 42 persen orang kaya China memilih Amerika Serikat sebagai tujuan pelarian harta kekayaan. Ini ditunjukkan dengan banyaknya investasi yang masuk ke bisnis komersial maupun produk keuangan Amerika.
Menurut National Association of Realtors, China pada tahun lalu menjadi negara pembeli real estate terbesar di AS dan didominasi orang kaya dari China, Hong Kong, Taiwan dengan nilai sekitar USD 28,6 miliar.
Diberitakan sebelumnya, penjualan perumahan mewah Amerika kepada pembeli luar negeri atau asing mencetak rekor tertingginya mencapai lebih dari USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.329 triliun. Meningkatnya nilai pembelian real estate di Amerika diduga sebagai salah satu cara orang kaya mengamankan kekayaannya.
Menurut laporan National Association of Realtors yang dilansir dari CNBC, penjualan perumahan mewah Amerika kepada pembeli asing antara April 2014 - Maret 2015 mencapai USD 104 miliar. Ini adalah rekor tertinggi selama penjualan. Namun demikian, jumlah properti yang dijual mengalami perlambatan menjadi hanya 209.000 dari sebelumnya mencapai 232.6000. Total nilai penjualan yang tinggi menjadi pertanda kalau orang kaya di luar Amerika membeli dengan harga mahal.
China menjadi pembeli teratas properti Amerika sepanjang tahun lalu. Nilai pembelian dari China, Hong Kong, Taiwan mencapai USD 28,6 miliar. Sedangkan Kanada menjadi peringkat dua dengan nilai USD 11,2 miliar. Kemudian diikuti India dengan nilai pembelian USD 7,9 miliar. Orang kaya dari negara tersebut menyukai rumah mewah di Los Angeles, San Fransisco, Seattle dan New York.
Secara keseluruhan, Florida adalah negara teratas yang diincar oleh pembeli asing dengan penjualan rumah mewah di daerah ini mencapai 21 persen dari keseluruhan Amerika. Kemudian disusul oleh California dengan 16 persen dan Texas 8 persen. Kemudian ada juga yang memilih rumah mewah di Arizona dengan 5 persen dari keseluruhan. Empat negara teratas menyumbang setengah pembelian rumah mewah dari orang kaya luar Amerika.
Menurut data, orang kaya Eropa dan Kanada tertarik membeli real estate di Florida dan Arizona. Sementara, daerah California dan Texas banyak disukai pembeli dari Asia. Pembeli dari Amerika Latin termasuk Meksiko menyukai perumahan di Texas dan Florida. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaKomunitas diaspora China terbesar tinggal di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari sepuluh juta orang.
Baca SelengkapnyaWarga China merupakan segmen pembeli properti asing terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga China hanya punya tabungan di bawah Rp400 juta.
Baca Selengkapnyakonsumen menghadapi perekonomian yang sedang berjuang untuk pulih pasca-pandemi dan lemahnya yuan.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaKepemilikan aset properti oleh warga negara asing di China mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaHampir setengah kekayaan dunia, hanya dimiliki oleh 1,5 persen populasi bumi.
Baca SelengkapnyaRatusan surat lamaran telah dikirim ke berbagai perusahaan, namun tak kunjung mendapat pekerjaan.
Baca SelengkapnyaThe Economist sendiri menunjukkan bahwa harga barang atau jasa di Amerika yang jika dikonversi menjadi USD100, maka di China nilai tersebut hanya USD60 saja.
Baca Selengkapnya