Ekonomi meroket dibanggakan Jokowi tak dirasakan masyarakat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sering membanggakan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu terbaik di Asia. Pencapaian ini dinilai membanggakan karena dicapai di tengah ekonomi global masih mengalami perlambatan.
Namun demikian, meroketnya angka pertumbuhan ekonomi belum dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Salah satu buktinya adalah daya beli masyarakat yang menurun sehingga menurunkan belanja ritel.Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menyebut bahwa hampir semua perusahaan ritel mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat pada Lebaran tahun ini. Penjualan berbagai produk, kata dia, jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, ada beberapa hal yang salah dalam pertumbuhan ekonomi yang dibanggakan Jokowi. salah satunya adalah faktor penyokong pertumbuhan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
Menurut Enny, pertumbuhan ekonomi selama ini hanya disokong oleh sektor jasa yang memberi nilai tambah kecil untuk masyarakat. Masyarakat hanya bisa menikmati proses operasional sektor jasa ini.
"Kecil sekali yang menikmati, sedangkan penyerapan tenaga kerja di sektor ini kecil. Teknologi juga banyak gunakan asing dan tidak dinikmati perekonomian dalam negeri," kata Enny saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (21/7).
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga diklaim didorong oleh industri manufaktur. Namun, faktanya industri tersebut juga hanya jasa dan tidak memberi nilai tambah. Misalnya, industri otomotif dan elektronik yang hanya melakukan perakitan di dalam negeri. Selain itu, bahan baku industri dalam negeri juga banyak yang diimpor.
"Jadi kontribusi enggak dinikmati. Secara makro memang ada pertumbuhan. Ada sektor jasa tumbuh, tapi itu tidak memberi dampak signifikan. Jadi tidak match antara indikator makro dan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Enny menyarankan agar pemerintahan Jokowi-JK bisa menciptakan nilai tambah karena Indonesia adalah negara kaya. Pemerintah bisa memanfaatkan potensi yang ada seperti perikanan, kelautan, sumber daya alam lainnya.
"Misalnya, industri menciptakan nilai tambah dari perikanan dan kelautan. Mestinya industri memberikan nilai tambah yang bisa dinikmati masyarakat."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, realisasi investasi tak sejalan dengan penurunan angka pengangguran.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaTingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi tetap berani mengambil keputusan memotong subsidi BBM
Baca Selengkapnya