Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi Mulai Pulih, Deretan Perusahaan Besar di RI Ini Justru PHK Karyawannya

Ekonomi Mulai Pulih, Deretan Perusahaan Besar di RI Ini Justru PHK Karyawannya Pengangguran. © Culiklaw.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 memang sudah melandai sejak tahun lalu. Perekonomian juga tengah mengalami tren pemulihan. Namun pemulihan ekonomi yang terjadi tidak serta merta semua sektor mengalami perbaikan. Faktanya banyak perusahaan yang terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan akibat kolaps.

Berikut ini daftar perusahaan besar yang terpaksa memangkas karyawan saat kondisi ekonomi memasuki fase pemulihan.

PT Agel Langgeng

Baru-baru ini PT Agel Langgeng menutup pabriknya di Pasuruan Jawa Timur. Pabrik aneka jenis permen dan biskuit ini terpaksa ditutup karena perusahaan mengalami masalah keuangan.

Direktur Utama PT Agel Langgeng, Edi, mengatakan situasi ekonomi yang terjadi beberapa tahun terakhir membuat kondisi bisnis berdampak cukup signifikan pada kinerja dan performa perusahaan.

"Beberapa tahun terakhir kami menghadapi situasi sangat sulit, tidak dalam keadaan baik. Management PT Agel Langgeng berupaya sekian tahun mempertahankan kondisi yang berat ini," jelas Edi.

Kuasa hukum PT Agel Langgeng, Atmari menyatakan perusahaan telah melakukan kewajibannya kepada karyawan yang di-PHK. Sebanyak 123 karyawan atau 45 persen telah menerima pesangon sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sementara itu, 150 karyawan lainnya menolak di-PHK sehingga belum mengambil uang pesangon dari perusahaan.

Puma

PT Tuntex Garment Indonesia-Cikupa, Kabupaten Tangerang, terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.163 karyawan, imbas kerugian besar yang dialami perusahaan.

Kepala Bidang Perselisihan Hubungan Industrial dan Pengendalian Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Desyanti, membenarkan adanya PHK oleh pihak pabrik terhadap ribuan pekerjaannya itu. Dia juga memastikan bahwa perusahaan garmen itu telah berhenti beroperasi.

"Benar telah tutup. Penutupan perusahaan akibat mengalami kerugian tiga tahun berturut-turut sebagai dampak dari pandemi covid-19 dan dampak kelesuan ekonomi Eropa dan Amerika pasca pandemi," terang Desyanti, dikonfirmasi Selasa (4/4).

Secara resmi PT Tuntex sudah berhenti operasi terhitung tanggal 31 Maret 2023. Di tanggal itu, kata Desyanti, pekerja pabrik di PHK. Dengan jumlah pekerja/buruh yang terdampak PHK sejumlah 1.163 orang.

"Untuk karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan hak yang sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan, dimana ketentuan pesangon mengikuti ketentuan diatur dalam PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang PKWT, Alih Daya, waktu kerja dan waktu istirahat dan PHK," terangnya.

GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 orang karyawan. Corporate Secretary GoTo Group Koesoemohadiani menuturkan, pihaknya tengah melakukan pembaruan strategi untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, dan dapat terus memberikan dampak positif jangka panjang bagi jutaan orang.

"Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, manajemen GOTO melakukan kajian secara menyeluruh dan terus menerus, untuk menentukan peningkatan yang dapat dilakukan di setiap kegiatan bisnis," kata Koesoemohadiani dalam keterangan resminya, Jumat (10/3).

Dia bilang, kajian tersebut telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian yang perlu dilakukan untuk memperkuat operasional perusahaan. "Salah satu penyesuaian tersebut adalah pengkonsolidasian sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem kami, untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar," kata dia.

Shopee Indonesia

Perusahaan teknologi Shopee Indonesia melepas sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira menjelaskan keputusan ini merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," katanya kepada Merdeka.com melalui pernyataan resminya, Senin (19/9).

Langkah efisiensi sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan, yang merupakan 2 komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.

"Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi ekonomi saat ini," tambahnya.

Tanihub

Platform e-commerce, Tanihub menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan di Bandung dan Bali. Akibatnya, startup pertanian ini harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK karyawan. Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menjelaskan, perusahaan ingin mempertajam fokus bisnis.

"Terkait dengan penajaman fokus bisnis ini, memang ada pegawai di dalamnya yang terkena dampak," kata Bhisma pada 26 Februari 2022 lalu.

Dia memastikan seluruh hak karyawan terpenuhi dengan baik. "CEO (Pamitra Wineka) kami mengawal betul proses pemenuhan hak pekerja," kata Bhisma.

Bhisma menjelaskan penajaman fokus bisnis dilakukan dengan cara meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, general trade, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mitra strategis.

LinkAja

Badai PHK massal juga dialami startup berbasis fintech LinkAja. Walaupun perusahaan rintisan ini disokong 10 perusahaan BUMN, namun nyatanya tetap melakukan pemangkasan karyawan. Setidaknya ada sekitar 200 pegawai yang di-PHK.

Isu mengenai pemangkasan karyawan ini pun dibenarkan Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo. "Penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini," kata Reka pada 26 Mei 2022 lalu.

Manajemen LinkAja menegaskan PHK karyawan dilakukan dalam rangka reorganisasi dengan jumlah yang lebih sedikit. Bahkan CEO LinkAja pun diganti. "Penyesuaian yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan," kata dia.

Reka mengatakan perencanaan tersebut juga akan mengikuti dan mematuhi aturan dan regulasi yang telah digariskan oleh Pemerintah dan mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

SiCepat

Perusahaan jasa pengiriman barang SiCepat dikabarkan telah melakukan PHK kepada 360 karyawannya. Startup ini melakukan PHK lantaran menyesuaikan bisnis dengan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung.

Hal ini juga dilakukan sebagai evaluasi kompetensi dari para karyawannya. Adapun PHK ini dilakukan, dengan alasan adanya proses pembaharuan terkait standar evaluasi kompetensi berdasarkan Key Performance Index (KPI).

"Jadi yang kami lakukan bagian dari evaluasi tiap tahunnya. Tidak hanya operasional saja, Tapi di seluruh direktorat SiCepat," Chief Marketing Officer PT SiCepat Express Indonesia, Wiwin Dewi Herawati, di kantor SiCepat, Jakarta, Rabu (16/3).

Wiwin mengatakan, SiCepat sendiri sudah bertanggung jawab terhadap sejumlah karyawannya yang terdampak dengan memberikan kompensasi sesuai aturan berlaku. Proses pemutusan hubungan kerjanya pun dilakukan secara kekeluargaan.

Zenius

Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan juga terjadi pada startup Zenius. Tak tanggung-tanggung, 200 orang karyawan harus dirumahkan. Dalam pernyataan resminya, langkah ini dilakukan lantaran kondisi makro ekonomi yang memburuk beberapa dekade terakhir. Maka itu, Zenius mau tak mau harus beradaptasi agar tetap survive.

"Karyawan yang menjadi bagian dari kebijakan ini akan mendapatkan pesangon sesuai dengan Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia," tulis keterangan Zenius pada 26 Mei 2022 lalu.

Selain itu, perusahaan akan melanjutkan manfaat asuransi kesehatan bagi karyawan hingga 30 September 2022, termasuk untuk anggota keluarga. Perusahaan besutan Sabda PS dkk ini, juga memperpanjang layanan konseling kesehatan dengan konsultan pihak ketiga hingga 30 September 2022.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya

Jumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru
Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru

Jokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jelaskan Alasan Pabrik Sepatu Bata Tutup
Pemerintah Jelaskan Alasan Pabrik Sepatu Bata Tutup

Langkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.

Baca Selengkapnya
Sritex Bangkrut, Pemerintah Siapkan Langkah Ini Demi Tekan PHK Massal
Sritex Bangkrut, Pemerintah Siapkan Langkah Ini Demi Tekan PHK Massal

Pemerintah berkomitmen untuk hadir bersama para buruh dalam menghadapi situasi ini.

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai
Industri Tekstil Indonesia Merosot, Waspada PHK Massal Mengintai

Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.

Baca Selengkapnya
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Puan Dukung Pemerintah Fokus Selamatkan Tenaga Kerja Sritex: Jangan Sampai Ada PHK
Puan Dukung Pemerintah Fokus Selamatkan Tenaga Kerja Sritex: Jangan Sampai Ada PHK

Puan juga mengingatkan Pemerintah agar memberi bantuan yang efektif, hal ini menyusul adanya isu Pemerintah akan melakukan bail out untuk menyelamatkan Sritex.

Baca Selengkapnya
KSPI Sebut PHK Massal Buruh Pabrik di Jateng Dampak UU Cipta Kerja, Pj Gubernur Minta Tak Dibesar-besarkan
KSPI Sebut PHK Massal Buruh Pabrik di Jateng Dampak UU Cipta Kerja, Pj Gubernur Minta Tak Dibesar-besarkan

Pemprov Jawa Tengah mengklaim mengantisipasi agar tak lagi ada PHK massal ke depannya.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Resesi Global, Perusahaan Teknologi Dunia PHK Massal
INFOGRAFIS: Resesi Global, Perusahaan Teknologi Dunia PHK Massal

Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya