Ekonomi Mulai Pulih, Penerimaan Pajak di Januari 2023 Naik Capai Rp162,23 T
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara pada Januari 2023 sebesar Rp162,23 triliun. Penerimaan negara ini disumbang dari pos Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri yang kontribusinya mencapai 31,7 persen atau tumbuh 144,67 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pendapatan dari PPN sangat menentukan isi kas negara. Tingginya kenaikan ini pun didorong tingginya aktivitas masyarakat yang sudah semakin meningkat.
"Kenaikannya sangat tinggi karena kegiatan ekonomi masyarakat sudah makin meningkat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Rabu (22/2).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa itu PPN 12%? Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% akan mulai diterapkan pada tanggal 1 Januari 2025.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
Tak hanya itu, sejak April 2022 pemerintah juga sudah menaikan tarif PPN menjadi 11 persen, sehingga memberikan dampak positif pada penerimaan negara di awal tahun. "PPN ini naik 1 persen tahun lalu sejak bulan April," kata dia.
PPN barang impor juga masih berkontribusi 12 persen dengan pertumbuhan 18,45 persen. Selain itu penerimaan dari jenis pajak lainnya juga memberikan kontribusi besar bagi penerimaan negara. Semisal penerimaan dari pajak badan, PPh21.
"Pajak badan, PPN dan PPh21 berkontribusi besar kita melihat daya pemulihan yang cukup a cross the board," kata dia.
Secara umum kinerja penerimaan pajak dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang meningkat pada bulan Desember karena adanya musim libur Natal dan Tahun Baru.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca Selengkapnya