Ekonomi Negara Mitra Dagang Indonesia Tumbuh Positif, Mana Lebih Besar?
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi mitra dagang Indonesia pada kuartal II-2021 telah menunjukkan kinerja positif. Hal ini terlihat dari beberapa negara mencatatkan pertumbuhan positif selama periode April-Juni 2021.
Kepala BPS, Margo Yuwono menyampaikan, beberapa mitra dagang seperti China ekonominya berhasil tumbuh 7,9 persen. Hal ini meningkat dari periode sama tahun lalu hanya 3,2 persen.
Kemudian Amerika Serikat juga tumbuh sekitar 12,2 persen. Pertumbuhan ini juga meningkat tajam dari periode sama tahun lalu yang terkontraksi minus 9,1 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
"Singapura tumbuh 14,3 persen, Korea Selatan juga tumbuh 5,9 persen, Vietnam 6,6 persen, Hongkong 7,5 persen dan Uni Eropa 13,2 persen. Bahwa negara yang menjadi mitra dagang kita semuanya mengalami pertumbuhan positif," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8).
Dia mengakatan, bila dicermati dari mitra dagang Indonesia yang mengalami pertumbuhan terbesar di kuartal II-2021 adalah Singapura dengan pertumbuhan 14,3 persen. Hal ini terjadi karena pada kuartal II-2020 ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 13,3 persen.
"Jadi ekonomi Singapura itu terkontraksi cukup dalam pada triwulan 2 2020 kemudian triwulan 2 2021 tubuh 14,3 persen. Meskipun secara q-to-q ekonomi Singapura itu -minus 2 persen," jelas dia.
Selanjutnya juga Uni Eropa. Negara tersebut berhasil mencatat pertumbuhan pada kuartal II-2021 sebesar 13,2 persen. Hal ini berbalik jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang terkontraksi minus 13,6 persen.
"Bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi pada triwulan II secara year on year selain faktor pemulihan ekonomi juga karena faktor pada triwulan II yang lalu. Jadi beberapa negara yang pertumbuhan ekonominya anjlok ditriwulan II tahun lalu cenderung ekonomi mengalami pertumbuhan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari Malaysia yang bisa tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaSejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca Selengkapnya