Ekonomi RI di 2023 Ditargetkan Capai 5,3 Persen, Ditopang Konsumsi Rumah Tangga
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menargetkan ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,3 persen di tahun 2023 (yoy). Ini ditopang belanja konsumsi rumah tangga sebagai penggerak mesin ekonominya, sejalan dengan berbagai proyeksi lembaga internasional yang menyebut ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 5,3 persen tahun ini.
"Pemerintah membakukan dan mempersiapkan target pertumbuhan di 2023 sebesar 5,3 persen (yoy)," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (6/2).
Airlangga menjelaskan, tahun ini mobilitas masyarakat kembali aktif bergerak sejalan dengan pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kembali meningkatnya konsumsi domestik, maka ekonomi Indonesia akan semakin resilien.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
Sehingga konsumsi rumah tangga diperkirakan akan meningkat dan menjadi kontribusi bagi perekonomian nasional. "Mobilitas relatif meningkat sehingga konsumen di dalam negeri sudah kembali konsumsi dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi lebih dari 51 persen," kata dia.
Di sisi lain Dana Pihak Ketiga (DPK) juga masih banyak yang parkir di perbankan. Dalam hal ini Pemerintah pun mendorong agar perbankan bisa menginvestasikannya untuk kebutuhan di dalam negeri. Sebab permintaan terhadap kredit masih terbatas.
"Walau kredit sudah naik di atas 11 persen tapi DPK di bank masih tinggi. Kalau ini dilepas kita masih punya potensi Capex didorong ke dalam negeri," kata dia.
Tak hanya itu, pemerintah juga punya anggaran lebih dari Rp300 triliun untuk menyelesaikan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Begitu juga dari sisi kinerja ekspor, investasi konsumsi dan program percepatan pemulihan ekonomi yang sudah masuk dalam anggaran setiap kementerian/lembaga.
Sehingga, berbagai anggaran tersebut akan didorong terserap agar dapat memberikan efek domino pada mesin-mesin ekonomi. "Program PC PEN ini sudah masuk ke kementerian/lembaga masing-masing agar bisa diakselerasi di tahun 2023," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaInvestasi diprakirakan tumbuh positif pada triwulan IV-2024 ditopang oleh penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan investasi swasta.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya investasi sejalan dengan masih berlangsungnya pembangunan proyek strategis multitahun Pemerintah.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca Selengkapnya