Ekonomi RI Diprediksi Tetap Gagah di Atas 5,5 Persen Meski Ada Ancaman Resesi
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini pertumbuhan ekonomi nasional tahun bisa di atas 5 persen. Bahkan, meski ada ancaman resesi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 bakal tumbuh di atas 5,5 persen.
"Kami masih optimis triwulan III masih lebih tinggi dari 5,5 persen," kata Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Kamis (3/11).
Perry memperkirakan berbagai indikator pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan tren positif. Mulai dari indeks harga penjualan, indeks harga konsumen, pertumbuhan kredit yang tinggi, neraca transaksi berjalan dan kinerja ekspor yang baik.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Bahkan, pertumbuhan kredit yang tahun ini sudah 11 persen, akan terus tumbuh di tahun 2023 nanti. Tingginya pertumbuhan ini didukung faktor permintaan dari dunia usaha yang disuplai oleh perbankan.
"Untuk kredit kami perkirakan bahwa tahun depan perkiraan kredit bisa sampai 10 sampai 12 persen," katanya.
Perry menambahkan, ada tiga alasan suplai dana dari perbankan bisa memenuhi permintaan. Selama ini perbankan memiliki likuiditas yang longgar dan terus terjaga. Apalagi sekarang likuiditas Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan masih di atas 27 persen.
Bank Tak Perlu Buru-buru Naikkan Suku Bunga Kredit
Di sisi lain, meningkatnya suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia tidak perlu langsung direspon oleh perbankan. Perry menyatakan naiknya suku bunga acuan tidak lantas membuat perbankan harus buru-buru menaikkan bunga kreditnya.
"Dampak kenaikan suku bunga acuan ke suku bunga kredit akan lebih lama karena likuiditas longgar. Jadi bank tidak harus buru-buru naikkan suku bunga kredit karena likuiditas kami jaga sangat longgar," sambungnya.
Sehingga dari faktor suku bunga masih menjadi faktor positif untuk perbankan salurkan kredit. Likuiditas tetap longgar. Dia pun memastikan, suku bunga kredit tidak akan lantas naik jika suku bunga acuan bank sentral mengalami kenaikan.
"Suku bunga kredit tidak akan buru-buru naik. Itu faktor-faktornya," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya