Ekonomi RI diprediksi tetap positif di tengah tahun politik
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Erani Yustika mengatakan, secara keseluruhan ekonomi Indonesia 2019 tidak banyak berubah dari kondisi 2018, hal tersebut dapat dilihat dari penetapan asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
"Prospek jangka pendek kita sudah ambil pilihan dalam APBN 2019 nilai tukar, harga minyak sudah ditentukan, secara umum ekonomi 2019 tidak banyak perubahan dari 2018 kecuali sisi tertentu," kata Erani, dalam diskusi perkembangan, tantangan prospek ekonomi Indonesia, di Jakarta, Rabu (31/10).
Erani mencontohkan, kondisi yang tidak jauh berbeda dari 2018 adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, sebab pemerintah sudah memitigasi dengan baik gejolak ekonomi tahun depan, sehingga meski berbarengan dengan tahun politik ekonomi Indonesia tetap terjaga.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa ekonomi di Sulawesi Utara stabil? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi .'Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
"Nilai tukar kita ketahui kondisinya tidak jauh berbeda dari 2019. Tidak ada kekhawatiran bagi pemerintah meski tahun politik tetap terjaga dimitigasi dengan baik," tuturnya.
Menurut Erani, pekerjaan rumah pemerintah tahun depan adalah mengerjakan proyek lebih detail, serta memastikan setiap rencana yang telah ditetapkan dieksekusi dengan baik. "Pekerjaan rumah masuk detail tidak aspek normatif, rincian-rincian dikawal, memastikan setiap agenda dieksekusi," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani anggap kenaikan PPN menjadi 12 persen cenderung lebih rendah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca Selengkapnya