Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi tengah sulit, DPR minta pemerintah turunkan harga BBM

Ekonomi tengah sulit, DPR minta pemerintah turunkan harga BBM SPBU. Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kardaya Warnika menilai sudah saatnya pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Alasannya, kondisi perekonomian saat ini yang sedang terpuruk sehingga menekan masyarakat kalangan menengah ke bawah.

"Akan baik kalau dalam keadaan krisis ekonomi untuk membantu khususnya yang masyarakat menengah ke bawah, harga BBM menjadi lebih murah," kata Kardaya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/9).

Alasan lain diungkap Kardaya, harga BBM harus turun lantaran harga minyak dunia yang sedang terperosok. Kardaya melihat penurunan harga minyak dunia sangat signifikan.

"Kami minta kalau harga BBM itu turun karena pertama karena harga minyak itu turun. Harga BBM saat ini pada waktu itu kita hitung dengan asumsi harga minyak sekitar USD 60. Sekarang harga minyaknya kan pada kisaran 45-40-45 jadi itu turun sekitar 27an persen," ucap Kardaya.

Kardaya menyadari bahwa penurunan harga BBM dunia diiringi dengan depresiasi nilai tukar mata uang dunia terhadap Dolar Amerika Serikat, termasuk Rupiah. Namun, depresiasi Rupiah terhadap USD tidak sebesar penurunan harga minyak dunia.

"Kalau tidak salah kurs itu melemahnya sekitar 12-13 persen. Sementara, harga minyak turun 27-28 persen lah. Jadi penurunan harga minyak jauh melebihi daripada melemahnya Rupiah. Artinya lebih kuat penurunan harga minyaknya kan, sehingga harga BBM itu logikanya itu mesti turun," ungkapnya.

Terkait harga BBM yang sepantasnya diberlakukan oleh pemerintah, Kardaya mengungkap beberapa metodologi yang bisa digunakan untuk memproyeksi harga BBM yang dinilai sesuai untuk masyarakat.

Salah satunya adalah membandingkan harga BBM dalam negeri dengan harga BBM yang berlaku di negeri tetangga seperti Malaysia.

"Malaysia, saya dapatkan informasi, Malaysia menurunkan menjadi kalau dihitung rupiah 6400 satu liter," tuturnya.

Cara lain adalah dengan melihat harga minyak internasional. Kardaya mencontohkan harga minyak di bunker Singapura. Harga untuk minyak di bunker Singapura berlaku dalam satuan dolar per metrikton. Satuan metrikton diubah menjadi liter. Setelah itu ditambah dengan ongkos distribusi.

"Ongkos distribusi dari Singapura ke Indonesia, dulu menyampaikannya sekitar 5 persen. Tapi itu kan bisa berubah. Habis itu ditambah PPN 10 persen. Kalau dihitung, saya lupa gak lihat harga hari ini. Maka harga BBM itu akan lebih rendah daripada harga BBM yang sekarang ada di pasaran," paparnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut

Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kembali Ramai Unggahan Garuda Biru Peringatan Darurat di Medsos, Kali Ini Tolak PPN Naik jadi 12%!
Kembali Ramai Unggahan Garuda Biru Peringatan Darurat di Medsos, Kali Ini Tolak PPN Naik jadi 12%!

Padahal, masyarakat masih terbebani kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022 lalu.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Setuju Harga BBM Non Subsidi Naik: Membebani APBN dan Cashflow Pertamina
Anggota DPR Setuju Harga BBM Non Subsidi Naik: Membebani APBN dan Cashflow Pertamina

Eddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.

Baca Selengkapnya
Sederet Bukti dan Fakta Jumlah Kelas Menengah Turun
Sederet Bukti dan Fakta Jumlah Kelas Menengah Turun

Jumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial

Sebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah

Dia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
PPN Naik Jadi 12 Persen, Hidup Masyarakat Kelas Menengah Semakin Sulit
PPN Naik Jadi 12 Persen, Hidup Masyarakat Kelas Menengah Semakin Sulit

Dampak tarif PPN 12 persen dapat mendorong ekonomi masyarakat kelas menengah kian sulit hingga mengurangi belanjanya.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik

Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo

Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Anjlok, Produsen Makanan Minta Pemerintah Kembali Salurkan BLT
Daya Beli Masyarakat Anjlok, Produsen Makanan Minta Pemerintah Kembali Salurkan BLT

BPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia

Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.

Baca Selengkapnya