Ekonomi tengah sulit, laba 2015 Unilever cuma naik tipis ke Rp 5,8 T
Merdeka.com - PT Unilever Indonesia mencatat laba bersih 2015 meningkat dua persen menjadi Rp 5,85 triliun dari 2014 sebesar Rp 5,73 triliun. Kinerja penjualan perseroan pun meningkat 5,7 persen menjadi Rp 36,5 triliun dari Rp 34,51 triliun pada 2014.
Direktur Governance & Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso, mengakui pertumbuhan penjualan perseroan yang tercatat satu angka di 2015 sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih belum kondusif.
"Pertumbuhan GDP Indonesia yang melemah, yakni 4,8 persen menyebabkan turunnya konsumsi masyarakat selama 2015," ujarnya dalam keterangan tertulis pada merdeka.com di Jakarta, Kamis (31/3).
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Mengapa menghitung persentase kenaikan penting untuk para pelaku usaha? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan.
Permasalahan kinerja perseroan juga terpengaruh melemahnya nilai tukar Rupiah di mana pada pertengahan tahun lalu mencapai posisi Rp 14.697 per USD. "Hal ini menjadi tantangan besar bagi perseroan, karena sekitar 55 persen dari input costs kami berkaitan dengan hard currencies," jelasnya.
Selama 2015, Sancoyo menjelaskan direksi perseroan tetap meneguhkan fokus pada eksekusi dan efisiensi di seluruh lini operasi, yang membuahkan peningkatan gross margin dan pertumbuhan laba bersih sebesar 2 persen (sebelum restatement).
Tantangan ekonomi sepanjang 2015 tidak menyurutkan komitmen perseroan untuk tetap menggiatkan investasi. Salah satu inisiatif utama yang dieksekusi pada 2015 adalah pembukaan pabrik bumbu masak yang baru di Cikarang seluas 6,2 ha dengan teknologi tinggi. Pabrik ini juga memiliki disain ramah lingkungan dan mendapatkan penghargaan Silver Certificate for Leadership in Energy dan Environmental Design (LEED) dari U.S. Green Building Council.
Tahun 2016 akan disikapi Perseroan secara optimistis, namun, tetap berhati-hati. "Kami akan tak henti-hentinya berfokus untuk memahami konsumen, menganalisis pergeseran perilaku dan preferensi mereka, untuk dapat mengembangkan inovasi yang secara jitu menjawab kebutuhan mereka," tutup Sancoyo.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaPada paruh pertama 2024 ini Unilever menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting.
Baca SelengkapnyaPeningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap, menegaskan pentingnya langkah-langkah pemulihan yang telah diambil oleh Perseroan.
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca SelengkapnyaPupuk Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi untuk perbaikan bisnis.
Baca SelengkapnyaSelain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaPosisi baru Ira di Unilever akan diumumkan pada waktunya, dan suksesi kepemimpinan akan diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan.
Baca Selengkapnya