Ekspansi bisnis, BTN bangun kantor cabang syariah di Banda Aceh
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menambah ekspansi bisnisnya melalui perluasan jaringan syariah di Indonesia. BTN pun membangun kantor cabang syariah ke 23 di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam.
Saat ini bisnis syariah di Bank BTN masih sebagai Unit Usaha Syariah (UUS). Pertumbuhan bisnis UUS Bank BTN sangat menggembirakan di tengah persaingan bisnis perbankan berbasis syariah secara nasional.
"Kami masih terus akan mengembangkan bisnis UUS ini sampai tiba saatnya untuk melakukan spin off. Pembukaan UUS di Banda Aceh adalah strategi bisnis yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan UUS Bank BTN," ujar Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Selasa (21/6).
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Bagaimana PMTOH menguasai pasar transportasi bus di Aceh? Setelah tahun 1964, PMTOH kembali berdiri dan seiring berjalannya waktu perusahaan ini mulai menguasai pasar transportasi bus jalur Aceh-Medan, bahkan menjadi pemain utamanya.
-
Di mana Gedung Bank Indonesia di Aceh dibangun? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
-
Apa yang dibangun BSI di Aceh? PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menargetkan gedung landmark Perseroan di Aceh senilai Rp325 miliar diresmikan pada Maret 2024, menyusul rampungnya konstruksi yang ditandai topping off.
Menurutnya, prospek bisnis perbankan syariah Provinsi NAD sangat besar. Berdasarkan data per Desember 2015, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap total aset perbankan secara umum di Aceh relatif lebih besar, yaitu 12,88 persen.
"Sementara pangsa pasar syariah terhadap perbankan nasional tercatat hanya 4,86 persen," jelasnya.
Hal tersebut menunjukkan masyarakat di Provinsi Aceh telah merespons dengan baik bisnis perbankan syariah. Ditambah dengan kebijakan dari OJK dan dukungan dari pemerintah daerah dalam mendukung perkembangan bisnis perbankan syariah, akan memberikan nilai tambah terhadap bisnis syariah di wilayah ini.
"Kami optimistis pembukaan kantor cabang BTN Syariah di wilayah ini selain akan memberikan kontribusi juga ikut serta menumbuhkan ekonomi di wilayah ini, dan akan meningkatkan bisnis syariah Bank BTN," imbuhnya.
Maryono berharap BTN Syariah Banda Aceh akan dapat memberikan kontribusi terhadap program sejuta rumah yang digalakkan pemerintah. Walau potensi kredit cukup tinggi yang diberikan BTN konvensional di wilayah ini, namun BTN yakin peluang dalam pembiayaan syariah masih tinggi.
Dalam tiga tahun terakhir pembiayaan yang diberikan UUS Bank BTN telah tumbuh sebesar 37,80 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibanding pertumbuhan KPR secara nasional yang hanya tumbuh 16,88 persen.
BTN sebagai induk akan memperkuat permodalan UUS melalui penyertaan modal yang direncanakan dalam satu-dua tahun ke depan sehingga jumlah penyertaan ini akan meningkat dua kali lipat. Penambahan modal bisa dilakukan dengan mengalokasikan sebagian keuntungan UUS dan atau melalui penambahan modal dari strategis investor/partner baik dari dalam maupun luar negeri. Pihaknya tetap mempunyai rencana untuk melakukan spin off UUS sejalan dengan roadmap Kementerian BUMN tentang pembentukan dan status usaha bank syariah.
"Termasuk dalam hal ini peraturan OJK tentang kewajiban melakukan spin off. Tahun 2018 atau paling cepat semester II tahun 2017, kami berharap sudah dapat melakukannya," pungkas Maryono.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BTN Syariah terus berkembang di Aceh dengan melakukan berbagai ekspansi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaAset BTN Syariah juga tercatat terus bertumbuh hingga 14,69 persen yoy dari Rp40,35 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp46,27 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba bersih dipicu dengan perkuat pondasi bisnis oleh BTN Syariah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset BTN Syariah sebesar Rp54,3 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaTercatat, aset BTN naik dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaBSI secara global berada pada peringkat 10 di jajaran Global Islamic Bank.
Baca Selengkapnya