Ekspor Agustus 2021 Cetak Rekor Tertinggi
Merdeka.com - Kinerja ekspor Indonesia selama masa PPKM pada Agustus 2021 mencatat rekor baru. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor Indonesia per Agustus lalu mencapai USD 21,42 miliar.
Kepala BPS, Margo Yuwono menyebutkan, nilai ekspor Agustus tahun ini merupakan rekor baru bagi Indonesia. Angka tertinggi sebelumnya terjadi pada Agustus 2011 sebesar USD 18,65 miliar.
"Rekor tertinggi 2011 sebesar USD 18,65 miliar. Sampai dengan sekarang itu paling tinggi di Agustus 2021, USD 21,42 miliar," ujar Margo dalam sesi teleconference, Rabu (15/9).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
Kendati begitu, Margo belum mau menyimpulkan secara pasti apakah rekor ekspor ini terjadi berkat adanya pelonggaran PPKM. Menurut dia, hal itu masih perlu dikaji lebih dalam.
"Mobilitas penduduk di tempat kerja semakin bertambah, ekspor dan impor menggeliat. Tapi kalau melihat langsung dan tidak langsung harus dilihat lagi," ujar Margo.
Surplus Neraca Dagang Cetak Rekor
Capaian rekor ekspor tersebut turut berdampak kepada neraca perdagangan per Agustus 2021, yang juga membukukan surplus tertinggi sepanjang masa.
Adapun surplus neraca perdagangan pada bulan lalu sekitar USD 4,74 miliar. Jumlah itu lebih tinggi dari rekor sebelumnya yang terjadi pada Desember 2006.
"Jadi surplus neraca perdagangan kita sebesar USD 4,74 miliar. Rekor sebelumnya berada di bulan Desember 2006 sebesar USD 4,64 miliar," terang Margo.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca Selengkapnya