Ekspor batu bara dan diversifikasi usaha PTBA siap dukung perekonomian Indonesia
Merdeka.com - Sebagai anggota holding BUMN Industri Pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen untuk terus turut serta dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui penjualan batu bara produksi PTBA baik untuk pasar domestik maupun ekspor, serta melalui berbagai pengembangan teknologi dan produk PTBA.
Sepanjang semester I tahun 2018 ini, PTBA telah berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 2,58 Triliun atau meningkat 49% dari laba semester I tahun 2017 sebesar Rp 1,72 Triliun.
Selain itu, pendapatan PTBA juga mengalami kenaikan 17% dari pendapatan semester I tahun 2017 menjadi Rp 10,53 triliun. Salah satu faktor pendukung peningkatan pendapatan PTBA adalah penjualan batu bara ekspor dengan menjual batu bara kalori tinggi.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang diraih BRI pada triwulan I 2024? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024.
Hingga semester I 2018 ini, PTBA telah berhasil menjual 12,22 juta ton dengan komposisi 6,37 juta ton atau 52,1% untuk pasar domestik dan 5,85 juta ton atau 47,9% untuk pasar ekspor. Pada pasar ekspor, batu bara PTBA dipasok ke beberapa negara seperti China, India, Thailand, Hongkong, dan beberapa negara lainnya.
Pada 2018 ini, PTBA mulai mengekspor batu bara medium to high calorie sebagai strategi PTBA dalam menyiasati Domestic Market Obligation (DMO). Seiring dengan harga batu bara yang semakin naik dan permintaan batu bara yang meningkat, PTBA bersiap untuk memenuhi permintaan batu bara high calorie untuk pasar ekspor.
Hingga akhir semester II tahun 2018 ini, PTBA akan semakin meningkatkan penjualan batu bara high calorie-nya untuk pasar ekspor. Sepanjang tahun 2018 ini, PTBA memperkirakan penjualan batu bara ekspor mencapai 12,14 juta ton.
Peningkatan penjualan batu bara PTBA pada semester I tahun 2018 ini tentunya memberi peningkatan pendapatan PTBA sekaligus memberi sumbangsih yang cukup besar terhadap devisa untuk negara dari ekspor batu bara PTBA.
Tak hanya melakukan peningkatan penjualan, PTBA juga telah mulai untuk melakukan hilirisasi batu bara. Hal ini terlihat dari penandatanganan kesepakatan kerjasama hilirisasi batu bara yang dilakukan PTBA dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada Desember 2017 lalu. Melalui hilirisasi ini, batu bara akan diubah menjadi produk turunan batu bara yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
PTBA juga mengembangkan diversifikasi usaha salah satunya melalui PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, yang akan segera dimulai konstruksinya. Nantinya, listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ini akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera.
Pada tahun 2018 ini, PTBA juga telah mengalokasikan Rp 6,55 Triliun untuk investasi. Dana investasi yang dialokasikan PTBA ini terdiri dari Rp 1,43 Triliun untuk investasi rutin dan Rp 5,12 Trilun untuk investasi pengembangan. Dengan nilai alokasi investasi yang besar, PTBA yakin mampu tumbuh untuk mengembangkan diversifikasi produk dan meluaskan jangkauan penjualan produknya.
Sebagai anggota holding BUMN Industri Tambang, PTBA juga telah siap bersinergi dengan anggota holding BUMN Industri Tambang lainnya. Berbagai sinergi antar holding BUMN Industri Tambang telah disiapkan antara lain proyek PLTU Halmahera Timur berkapasitas 2x40 MW.
Pada proyek ini PTBA akan menyediakan pasokan energi bagi pabrik baru Feronikel milik PT Antam Tbk di Halmahera Timur. PTBA juga akan melakukan sinergi dengan PT Inalum (Persero) Tbk pada proyek PLTU Kuala Tanjung berkapasitas 2x350 MW yang akan menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik ekspansi Alumunium Smelter II.
Berbagai pengembangan usaha tersebut, sejalan dengan tagline PTBA “Beyond Coal” di mana PTBA terus berupaya untuk melakukan hilirisasi batu bara. Melalui hilirisasi batu bara ini, PTBA berharap dapat terus meningkatkan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan PTBA. Melalui hal tersebut, PTBA dapat terus berkontribusi untuk perekonomian Indonesia melalui penerimaan devisa serta Penerimaan Negara Bukan Pajak.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaStrategi diversifikasi yang dijalankan perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan dari batu bara metalurgi hingga 19 persen.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaKenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .
Baca SelengkapnyaSelain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.
Baca SelengkapnyaTak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi Investasi Tembus Rp830 Triliun di Semester I-2024, Bahlil: Didominasi Luar Jawa
Baca SelengkapnyaRata-rata harga CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp11.755 per kg.
Baca SelengkapnyaPenyumbang terbesar PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil).
Baca Selengkapnya