Ekspor ikan tuna selalu lesu di awal tahun
Merdeka.com - Tahun ini pemerintah menargetkan nilai ekspor ikan tuna menembus USD 800 juta. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P Hutagalung menuturkan, target nilai ekspor tuna tahun ini mengalami peningkatan USD 100 juta dibanding tahun lalu yang tercatat USD 700 juta.
"Tetapi kita lihat perkembangan, karena ini sedang dalam penataan perizinan kita. Tahun lalu ekspor kita USD 700 juta atau 210.000 ton tuna. Dan kita tentu ke depan merencanakan untuk bisa meningkatkan," ungkap Saut di Nusa Dua, Bali, Selasa (26/5).
Melihat trennya, ekspor tuna segar selalu mengalami penurunan di awal tahun. Ekspor tertinggi selalu terjadi di September, Oktober dan November tiap tahunnya. "Setelah itu libur panjang, turun dia," jelasnya.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Kapan target produksi perikanan 24,58 juta ton dicapai? Produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, sebesar 24,58 juta ton.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Kenapa KKP mencanangkan Tahun Tuna 2024? Pencanangan Tahun Tuna 2024 merupakan wujud komitmen KKP memperkuat daya saing komoditas tuna di pasar global dan domestik.
-
Bagaimana KKP ingin memperkuat daya saing tuna? Pencanangan tersebut, melalui branding seafood Indonesia yang safe, eco-friendly, dan sustainable diharapkan sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders dapat semakin memperkuat akses pasar dan manfaatnya, baik bagi masyarakat Indonesia khususnya maupun masyarakat global pada umumnya.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
Dia yakin nilai ekspor ikan tuna semakin meningkat seiring dengan akan diperbolehkannya alih muatan. "Dari sisi ekspor dalam waktu dekat, kalau nanti alih muatan sudah diperbolehkan, untuk di dalam dan luar negeri akan meningkatkan produksinya," ucapnya.
Kendati begitu, yang terpenting adalah menjaga perikanan tuna dalam negeri terus berkelanjutan. Salah satu upayanya memperbaiki kualitas tuna yang ditangkap.
Selama ini banyak tangkapan ikan tuna dengan mutunya kurang baik. "Ini yang ingin kita perbaiki. Kita berharap tuna kualitas baik milik kita makin banyak di pasar," harap Saut.
Saut mengklaim, saat ini pemerintah tengah berupaya serius meletakkan dasar-dasar perikanan berkelanjutan pada industri pengolahan tuna dalam negeri.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan salah satu kekuatan penting dalam perikanan tuna dunia.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkspor ikan Indonesia ke Uni Eropa didominasi oleh komoditas tuna, tongkol, dan cakalang dengan kontribusi sebesar 30,3 persen.
Baca SelengkapnyaTotal produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan tak mencapai target pemerintah karena harga ikan sempat anjlok.
Baca SelengkapnyaKKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4 kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar 10 juta USD diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Adnillah bilang saat ini masih banyak kapal yang belum bisa menghasilkan ikan lebih banyak, lantaran buruknya cuaca di Laut Arafura.
Baca SelengkapnyaKondisi ini pun membuat masyarakat di Negeri Paman Sam tersebut semakin selektif dalam memilih produk pangan. Termasuk membeli udang yang dianggap mahal.
Baca Selengkapnya