Ekspor Indonesia Merosot di Desember 2018, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Desember 2018 hanya USD 14,18 persen. Angka ini turun 4,89 persen dibandingkan ekspor November 2018 yang sebesar USD 14,43 miliar. Sedangkan bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya juga alami penurunan sebesar 4,62 persen.
"Penurunan ekspor Desember 2018 dibanding November 2018 disebabkan oleh menurunnya ekspor non-migas sebesar 8,15 persen yaitu dari USD 13.534,4 juta menjadi USD 12.430,9 juta," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/1).
Suhariyanto mengatakan, penurunan terbesar ekspor non migas pada Desember 2018 dibandingkan bulan November terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD 278,7 juta atau sebesar 56,25 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pasa perhiasan atau permata sebesar USD 84,9 juta atau 27,41 persen.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
Meski ekspor non migas mengalami penurunan, namun sektor migas justru mengalami kenaikan sebesar 27,34 persen. Yakni dari USD 1.371,4 juta menjadi USD 1.746.4 juta. "Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor gas sebesar 51,57 persen yaitu menjadi USD 1.322,5 juta," katanya.
Sedangkan BPS mencatat untuk beberapa sektor migas lainnya justru mengalami penurunan seperti pada hasil minyak turun 9,43 persen menjadi USS 107 juta dan eksp9r minyak mentah turun 16,77 persen menjadi USD 316,9 juta.
Adapun secara kumulatif ekspor Januari hingga Desember 2018 mencapai USD 180,06 miliar atau naik 6,65 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Demikian juga ekspor kumulatif nonmigas mencapai USD 162,65 miliar atau meningkat 6,25 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca Selengkapnya