Ekspor kopi Indonesia ke Korea meroket 53,01 persen
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan mencatat, ekspor kopi Indonesia ke Korea Selatan meningkat 53,01 persen pada periode Januari-Agustus 2017 atau sebesar USD 9,42 juta.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menjelaskan, tingginya permintaan kopi Indonesia di Korsel tersebut salah satunya disebabkan meningkatnya konsumsi kopi di Negeri Ginseng itu.
"Media Korsel Yonhap menyebutkan bahwa rata-rata penduduknya mengonsumsi 500 gelas kopi selama 2016. Hal ini yang mendorong tumbuhnya ekspor kopi dari Indonesia dalam lima tahun terakhir sebesar 14,39 persen," kata Arlinda dikutip dari Antara, Selasa (14/11).
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang membuat kopi kekinian populer di Indonesia? Dominasi populasi anak muda Indonesia yang terdiri dari generasi Y dan X menciptakan gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Kenapa BRI dorong UMKM ke pasar kopi internasional? Direktur Commercial, Small, dan Medium Business BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan,dukungan dari BRI untuk mendorong pelaku UMKM menembus pasar kopi internasional harapannya kopi Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah di Tanah Air, tetapi juga dapat merajai pasar kopi di manca negara.
-
Kenapa harga kopi Temanggung naik? Salah satu kopi yang harganya mengalami kenaikan ada di Desa Gemawang. Kepala Desa Gemawang, Musiran, membenarkan hal itu. Menurutnya, harga jual kopi yang naik drastis salah satunya disebabkan oleh kualitas kopi yang meningkat.
-
Kenapa kopi Indonesia bisa bersaing? Menurut Aga, Indonesia sudah bisa bersiang dengan para pemain kopi di seluruh dunia. Salah satu faktornya adalah Indonesia merupakan negara penghasil kopi sekaligus konsumen terbesar.
Konsumsi kopi di negara dengan ekonomi terbesar ke-4 Asia itu bahkan meningkat sebesar 25 persen dalam satu dekade terakhir. Kemendag melihat hal tersebut sebagai peluang untuk meningkatkan ekspor kopi ke Korsel lewat promosi pada Seoul Int'l Cafe Show 2017 yang berlangsung pada 9-12 November 2017 di Convention & Exhibition Center (COEX), Seoul, Korea Selatan.
"Indonesia adalah eksportir kopi terbesar ke-4 dunia. Promosi ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk membuktikan kualitas dan varian produk yang dimiliki sebagai sourcing destination di Asia dalam memenuhi tingginya permintaan kopi di Korsel," tambah Arlinda.
Paviliun Indonesia hadir di lahan seluas 90 meter persegi dengan mengusung tema 'Remarkable Indonesia' yang terletak di Hall C nomor 837. Sebanyak 12 pelaku usaha yang bergerak di bidang industri kopi, coco sugar dan glassware berhasil melewati proses seleksi dan tampil dalam Paviliun Indonesia.
Pameran Seoul Int'l Cafe Show adalah salah satu platform promosi dan hub kopi terbesar di Asia yang menampilkan ragam produk yang disajikan di kedai kopi atau kafe seperti kopi dan camilan ringan pendamping kopi. Pameran tersebut diikuti 600 peserta dari 40 negara dan diperkirakan dikunjungi sekitar 160.000 orang dari 80 negara.
Cafe Show 2017 merupakan penyelenggaraan pameran yang ke-16 kalinya dan diadakan World Barista Championship (WBC) untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Pemerintah Korsel melalui Small & Medium Business Corporation (SBC) mendukung partisipasi Indonesia dengan menyelenggarakan one-on-one business matching dengan potensial buyer yang tertarik dengan kopi Indonesia.
"Sebagai upaya memperluas pasar kopi Indonesia, partisipasi kali ini diharapkan dapat membangun hubungan bisnis di antara kedua negara sehingga pada akhirnya mendorong ekspor kopi Indonesia serta produk pendukung kopi lainnya," ujar Arlinda.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaLebih dari 10 ribu orang mengisi survei agar makanan dan minuman Korea dapat segera masuk ke pasar Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat volume produksi industri minuman beralkohol di tanah air pada 2023 mencapai 324,1 juta liter.
Baca SelengkapnyaArsjad Rasjid sudah menyelesaikan tugasnya sebagai ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyebut Provinsi Sumsel menjadi daerah penghasil kopi terbesar dan terluas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCapaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi
Baca SelengkapnyaKorea Selatan meminta dukungan Indonesia sebagai Tuan Rumah APEC 2025. Selain itu, Korea Selatan juga akan melakukan diseminasi IK-CEPA pada 2025.
Baca SelengkapnyaKalau biasanya kopi dijual dengan harga Rp27,5 ribu per kilogram, kini harganya naik hingga Rp85 ribu per kilogram
Baca SelengkapnyaKopi perdana yang diekspor ke Filipina merupakan kopi specialty asal Kabupaten Bandung yang diproduksi oleh Grav Farm.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan tentang visi Indonesia Emas 2045 di tengah ketegangan geopolitik global.
Baca SelengkapnyaSubsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca Selengkapnya