Ekspor kopi Indonesia terus melesu, impor justru naik tajam
Merdeka.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat menyayangkan statistik dagang kopi Indonesia. Ekspor kopi tahun lalu mengalami penurunan tajam di mana impor kopi justru naik signifikan.
Berdasarkan data pihaknya, ekspor produk kopi olahan pada 2013 mencapai USD 243,87 juta atau menurun 24,41 persen dibandingkan 2012 mencapai USD 322,62 juta. Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi.
"Ini tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina, Malaysia, Singapura, RRC dan Uni Emirat Arab," ucap Hidayat di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (24/6).
-
Kenapa kopi Indonesia bisa bersaing? Menurut Aga, Indonesia sudah bisa bersiang dengan para pemain kopi di seluruh dunia. Salah satu faktornya adalah Indonesia merupakan negara penghasil kopi sekaligus konsumen terbesar.
-
Kopi Indonesia apa yang terkenal di Jepang dan Amerika? Kopi dari Toraja sudah terkenal hingga ke Jepang dan Amerika, dikenal dengan sentuhan rasa kayu manis yang khas.
-
Apa yang membuat kopi kekinian populer di Indonesia? Dominasi populasi anak muda Indonesia yang terdiri dari generasi Y dan X menciptakan gaya hidup baru dalam mengonsumsi kopi.
-
Dimana kopi Priangan terkenal? Karena terkenalnya kopi dari Jawa Barat, orang Eropa menyebutnya a cup of Java Mereka tidak menggunakan istilah secangkir kopi, tetapi secangkir Java.
-
Bagaimana Indonesia jadi produsen nikel terbesar? Indonesia menjadi produsen nikel terbesar setelah Filipina membuat kebijakan ketat penambangan.
-
Dimana kopi Sukawangi Excelsa mendapatkan juara 3? Baru-baru ini, Ryan mendapat juara 3 dunia di ajang World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat.
Di periode sama, impor produk kopi olahan malah naik signifikan. Impor kopi olahan mencapai USD 71,19 juta pada 2012 dan angka ini terus naik menjadi USD 81,88 juta pada 2013 atau naik 15,01 persen. Impor terbesar dialami produk kopi instan di mana disinyalir adalah produk bermutu rendah.
"Permasalahan yang masih dihadapi dalam pengembangan industri pengolahan kopi antara lain produksi biji kopi yang cenderung stagnan, makin meningkatnya impor biji kualitas rendah, kualitas dan desain kemasan masih sederhana untuk industri kecil dan menengah," tegas Hidayat.
Hidayat menyebut perkembangan industri kopi dalam negeri berprospek cerah. Hal ini mengingat konsumsi kopi masyarakat Indonesia rata-rata baru mencapai 1,2 kilogram (Kg) per kapita per tahun.
"Ini jauh di bawah negara negara pengimpor kopi seperti USA 4,3 kg, Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, Belgia 8,0 kg, Norwegia 10,6 kg dan Finlandia 11,4 kg per kapita per tahun," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnyaresiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beras Indonesia dalam Lima tahun terakhir mengalami tren yang meningkat.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaJenis-jenis kopi Indonesia yang sudah mendunia dengan cita rasa khas dan unik.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPotret pabrik kopi yang pernah jadi eksportir terbesar di dunia ternyata ada di Semarang.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSubsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca Selengkapnya