Ekspor melesu, pemerintah genjot serapan karet dalam negeri

Merdeka.com - Pemerintah tengah menggenjot penyerapan karet di industri domestik. Hal ini dilakukan lantaran harga dan permintaan global terhadap komoditas ekspor andalan Indonesia itu merosot.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah strategi guna merealisasikan upaya tersebut. Diantaranya, membuka pasar dalam negeri.

"Kami sudah membuka pertemuan dengan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat, menteri perindustrian untuk membuka pasar dalam negeri 300 ribu-500 ribu ton karet. Ini pasti mendongkrak harga," ujar Amran di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (29/3).

Lebih lanjut, kata Amran, pihaknya juga akan melakukan peremajaan (replanting) pohon karet di lahan seluas satu juta hektar. Dia optimistis dengan langkah tersebut bisa mendongkrak harga karet.

"Pasti dong harganya naik karena supply-nya berkurang. Jadi pasti Insya Allah harga ke depan naik," ucapnya.

Selain itu, lanjut Amran, pihaknya juga akan memberikan benih jagung, padi dan kedelai kepada para petani karet. Hal ini dilakukan guna menjamin petani karet tidak kehilangan penghasilannya.

"Menjamin petani karet, kakao dan seterusnya yang jumlahnya ada 35 juta. Nah kami memberikan tanaman sela, pada saat tanam karena ini kanopinya tanaman belum nyambung, pada saat tanam bersamaan tanam jagung ditengah-tengahnya, kan berpenghasilan mereka," katanya.

"Penghasilan karet saat ini Rp 1,4 juta per bulan, kalau tanam jagung Rp 3 juta-Rp 4 juta per bulan jadi menguntungkan untuk mereka." (mdk/yud)