Ekspor Oktober 2021 Tumbuh 22,03 Persen Secara Tahunan
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai USD 22,03 miliar. Angka tersebut secara tahunan naik sebesar 53,35 persen dibanding Oktober 2020, atau secara bulanan naik 6,89 persen dibanding September 2021.
"Nilai ekspor pada bulan Oktober 2021 itu USD 22,03 miliar naik 6,89 persen kalau dibandingkan dengan September 2021,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers BPS, Senin (15/11).
Secara rinci Margo menyampaikan, ekspor untuk migas mencapai USD 1,03 miliar atau naik 9,91 persen dibandingkan dengan September 2021. Sedangkan untuk ekspor non migas itu tercatat sebesar USD 21 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 6,75 persen.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
"Jadi Ekspor kita di bulan Oktober secara month-to-month naik 6,89 perse, migasnya meningkat 9,91 persen dan nonmigas yang meningkat 6,75 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, jika ekspor Oktober 2021 yang mencapai USD 22,03 miliar dibandingkan dengan kondisi ekspor Oktober 2020, maka secara tahunan nilai ekspor mengalami kenaikan 53,35 persen. Sama halnya untuk migas dan non migasnya juga mengalami peningkatan di oktober 2021 dibanding Oktober 2020.
"Sedangkan kalau kita bandingkan ekspor Oktober 2021 yang mencapai USD 22,03 miliar ini kalau kita bandingkan dengan kondisi Oktober 2020 atau kita kenal dengan Year On Year. Maka Ekspor kita di bulan Oktober ini tumbuhnya cukup tinggi 53,35 persen."
Ekspor migas bulan Oktober 2021 sebesar USD 1,03 miliar naik 66,84 persen dibanding Oktober 2020 sebesar USD 0,61 miliar, sedangkan ekspor non migas mengalami peningkatan 52,75 persen, dimana pada Oktober 2020 USD 13,75 miliar kini menjadi USD 21 miliar.
"Ini adalah gambaran Ekspor kita pada bulan Oktober 2021 dan pertumbuhannya secara month to month maupun Year to Year," pungkasnya.
BPS Catat Ekspor September Capai USD22,03 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,03 miliar. Nilai tersebut mencapai 6,89 persen dibanding September 2021 dan naik 53,3 persen.
"Ekspor kita di Oktober mencapai nilai USD22,03 miliar, naik 6,89 persen dibanding September 2021," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Jakarta, Senin (15/11).
Margo merinci ekspor pada bulan lalu disumbang oleh sektor migas dan non migas. Sektor migas menyumbang sebesar USD1,03 miliar dan sektor non migas menyumbang USD21 miliar.
"Kalau kita rinci menurut migas dan non migas, ekspor di Oktober migas menyumbang USD1,03 miliar, naik 9,91 persen dibanding September, non migas USD21 miliar dan kalau dibanding bulan lalu mengalami kenaikan 6,75 persen," jelasnya.
Sementara itu dibandingkan bulan lalu, ekspor mengalami kenaikan sebesar 53,3 persen. Sektor non migas melejit sebesar 66,84 persen dan sektor migas meningkat sebesar 52,75 persen.
"Kalai kita bandingkan ekspor Oktober yang mencapai USD22,03 miliar dengan kondisi Oktober 2020 ekspor cukup tinggi 53,3 persen dan demikian juga menurut migas dan non migas dibanding Oktober tahun lalu itu mengalami peningkatan 66,84 persen. Dan non migas meningkat 52,75 persen. Ini adalah gambaran ekspor," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan kinerja ekspor Indonesia pada November 2024 turun, namun jika dilihat secara tahunan meningkat.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya