Ekspor RI 2022 Meningkat, Capai USD291,98 Miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada bulan Desember 2022 USD 23,83 miliar atau turun sebesar 1,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya November 2022. Sementara secara kumulatif Januari hingga Desember 2022 mencapai USD 291,98 miliar atau meningkat 26,07 persen dibandingkan tahun 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan penurun tersebut dikarenakan oleh ekspor non migas mencapai USD 22,35 miliar atau turun 2,73 persen dibandingkan November 2022.
"Jadi 4 bulan berturut-turut ini menurun baik dari sisi nilai ataupun volume. Ekspor kita meningkat secara tahunan," ujar Margo dalam acara konferensi pers di Gedung BPS, Senin (16/1).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang terjadi pada barang Pekerja Migran Indonesia akhir 2023? Benny menjelaskan, pada masa kritis penumpukan barang Pekerja Migran Indonesia pada Desember 2023 lalu menyebabkan adanya keterlambatan, ataupun pembatasan barang mereka, diakibatkan terbitnya Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Menurut Margo, beberapa komoditas non migas disebabkan karena penurunan ekspor bahan bakar mineral sebesar 9,44 persen, lemak dan minyak hewan (nabati) 9,47 persen, barang dari besi dan baja turun 50,47 persen dan logam mulia dan perhiasan 11,61 persen.
Kendati begitu ekspor migas masih mengalami peningkatan sebesar USD 1,49 miliar atau 32,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang didorong oleh peningkatan minyak mentah 73,24 persen dengan volume yang juga naik sebesar 95,70 persen.
Kemudian hasil minyak 31,73 persen dengan volume 45,54 persen serta gas alami peningkatan 28,18 persen dan volume 24,12 persen.
Perkembangan ekspor sepanjang tahun 2022 menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Desember 2022 naik 16,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 10,52 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 71,22 persen.
Di sisi lain ekspor nonmigas Desember 2022 terbesar adalah ke China, yaitu sebesar USD 5,79 miliar, disusul Jepang sebesar USD 2,08 miliar dan Amerika Serikat sebesar USD 2,06 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 44,39 persen. Sementara itu, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar USD 4,28 miliar dan USD 1,64 miliar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca Selengkapnya