Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekspor RI ke AS diperkirakan turun 50 persen jika GSP dicabut

Ekspor RI ke AS diperkirakan turun 50 persen jika GSP dicabut Mendag Enggar. Syifa Hanifa ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, momentum perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) harusnya dapat menjadi peluang positif bagi Indonesia. Hal ini dia gambarkan sebagai dua sisi mata uang.

"Setiap momentum pasti ada ancaman tetapi sekaligus ada peluang. Termasuk juga dengan perang dagang. Jadi kita harus lihat dulu," tuturnya saat ditemui di Bandung, Kamis (18/10).

Salah satu yang disoroti pada kesempatan ini ialah soal status Generalized System of Preference (GSP) RI oleh AS. GSP adalah negara yang memperoleh fasilitas keringanan bea masuk dari negara maju untuk produk-produk ekspor negara berkembang dan miskin.

Orang lain juga bertanya?

"Sebagai contoh apa yang kita lakukan dengan AS. Dari pada saya datang meminta mengemis, gsp ini kita perlu. Karena kalau dicabut ekspor kita akan turun 50 persen. Jadi saya datang kesana (AS) sebagai bangsa yang besar yaitu kita setara dan tingkatkan perdagangan kepentingan dua negara," ujarnya.

Enggar menjelaskan, kesepakatan pertukaran kerja sama dagang pun dipilih guna memanfaatkan perang dagang (trade war) yang tengah terjadi agar menjadi peluang.

"AS alami kesulitan akses, oke kita serap. Tapi AS juga harus kasih produk RI untuk masuk. Misalnya, tarif biaya masuk alumunium dan baja kita dikenakan 25 dan 10 persen. Disini saya bilang, oke saya impor boeing dari anda tapi boieng pergunakan alumunium dikenakan biaya, jadi biaya pokok anda lebih tinggi dibandingkan dengan airbus," kata dia.

"Dan mereka langsung paham akan statement ini. Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross paham untuk ini dan akhirnya kami dapatkan exception dari AS untuk itu," tandasnya.

Sebelumnya, Sebanyak 3.547 produk ekspor akan terdampak apabila Amerika Serikat mencabut pemberlakuan fasilitas keringanan bea masuk atau generalized system of preferences (GSP) terhadap Indonesia. Produk tersebut terdiri atas tekstil, footwear, minyak sawit dengan nabatinya dan mesin.

Penyebab rencana pencabutan ini karena Indonesia dinilai memiliki nilai ekspor yang surplus terhadap negara Paman Sam tersebut. Selain itu, Indonesia juga dinilai berencana menghambat masuknya produk hortikultura dari AS ke Indonesia dengan membatasi kuota produk.

Reporter: Bawono Yadika Tulus

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia

Ekspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.

Baca Selengkapnya
Rugikan Peternak Lokal, Aturan Bea Masuk Nol Persen Susu Impor Bakal Direvisi Pemerintah
Rugikan Peternak Lokal, Aturan Bea Masuk Nol Persen Susu Impor Bakal Direvisi Pemerintah

Meski demikian, kebijakan untuk melakukan revisi bea masuk susu asal impor tersebut membutuhkan persetujuan dari kementerian/lembaga (K/L) terkait.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi

Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya

Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini Ekspor Udang Indonesia Terganggu
Gara-Gara Ini Ekspor Udang Indonesia Terganggu

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat mengalami penurunan tajam.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Makin Sulit, Warga AS Ogah Beli Udang karena Mahal
Ekonomi Makin Sulit, Warga AS Ogah Beli Udang karena Mahal

Kondisi ini pun membuat masyarakat di Negeri Paman Sam tersebut semakin selektif dalam memilih produk pangan. Termasuk membeli udang yang dianggap mahal.

Baca Selengkapnya
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia

Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS

Jika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulkifli Hasan Minta Tambahan Anggaran Rp2,4 Triliun untuk 2025
Mendag Zulkifli Hasan Minta Tambahan Anggaran Rp2,4 Triliun untuk 2025

Usulan tambahan pagu indikatif Kemendag tahun 2025 pun diharapkan menjadi Rp4 triliun.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Donald Trump Bakal Buat Biaya Hidup di Amerika Serikat Melonjak Tajam
Kebijakan Donald Trump Bakal Buat Biaya Hidup di Amerika Serikat Melonjak Tajam

Selain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.

Baca Selengkapnya