Elon Musk dan Warren Buffett Sepakat, ini Strategi Investasi di Tengah Inflasi Tinggi
Merdeka.com - Kondisi perekonomian dunia saat ini mengancam harga sejumlah komoditas merangkak naik. Ini pun disinyalir akan mengerek inflasi tinggi di sejumlah negara. Dalam hal lindung nilai investasi terhadap inflasi, Elon Musk dan Warren Buffett memiliki kesamaan rekomendasi.
CEO Tesla Musk dalam twitter pribadinya mengatakan, bahwa pada saat inflasi tinggi, umumnya lebih baik memiliki barang fisik seperti rumah atau saham di perusahaan yang menurut Anda menghasilkan produk yang bagus.
"Itu lebih baik daripada menyimpan uang Anda secara tunai," katanya seperti dilansir CNBC Make It, Jakarta, Selasa (15/3).
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Apa yang Warren Buffet sumbangkan? Pada tahun 2010, Buffett mendirikan The Giving Pledge bersama keluarga Gates untuk mendorong miliarder lain menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk tujuan amal juga.
-
Apa aset yang dipilih Warren Buffet? Dia memilih untuk menginvestasikan uangnya dalam bentuk lahan pertanian.Dia menyebut, pertanian dan bitcoin tidak memiliki banyak kesamaan. Meski Buffett tidak dikenal sebagai investor pertanian, namun ia melihat nilai dalam kelas aset yang penting bagi sektor ini yaitu lahan pertanian.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
Bagian kedua dari tweetnya sejalan dengan nasihat investasi yang diberikan Buffett, CEO Berkshire Hathaway, di masa lalu. Kembali pada tahun 2009, di akhir Resesi Hebat, Buffett mengatakan pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway bahwa salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari inflasi adalah dengan memiliki bagian dari bisnis yang luar biasa.
Itu karena apapun yang terjadi dengan nilai dolar, produk bisnis akan tetap diminati. Dia menggunakan salah satu investasinya sendiri sebagai contoh.
"Jika Anda memiliki perusahaan Coca-Cola, Anda akan mendapatkan porsi tertentu dari tenaga kerja orang 20 tahun dari sekarang dan 50 tahun dari sekarang untuk produk Anda dan itu tidak ada bedanya apa yang terjadi dengan tingkat harga. Karena orang akan tetap membayar untuk produk yang mereka sukai," katanya.
Inflasi terus meningkat sepanjang musim dingin. Harga konsumen AS naik 7,9 persen dari tahun ke tahun, yang merupakan lompatan tertinggi dalam 40 tahun. Kenaikan harga gas memimpin, diikuti oleh hotel, mobil sewaan dan furnitur. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin cepat uang kehilangan nilainya.
Lokasi Investasi
Investasi, di sisi lain, umumnya tumbuh dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya selama periode inflasi tinggi, Musk dan Buffett sama-sama merekomendasikan untuk berinvestasi di perusahaan kuat yang sahamnya cenderung tetap konsisten.
"Jika Anda menghabiskan terlalu banyak uang, Anda merugikan diri sendiri,” penasihat keuangan Delano Saporu, CEO New Street Advisors Group yang berbasis di New York, baru-baru ini mengatakan kepada Michelle Fox dari CNBC.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengambilan saham bisa berisiko, dan bahkan jika sebuah perusahaan berkinerja baik di masa lalu, tidak ada jaminan bahwa sahamnya akan naik di masa depan. Sebaliknya, banyak ahli, termasuk Buffett, merekomendasikan untuk berinvestasi dalam dana indeks berbiaya rendah, yang tidak terlalu bergejolak, namun tetap memanfaatkan pertumbuhan pasar.
Sebab, dana ini menampung setiap saham dalam indeks secara otomatis terdiversifikasi. Faktanya, S&P 500, yang mencakup perusahaan seperti Amazon, Apple, dan Microsoft, telah melampaui inflasi selama bertahun-tahun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?
Baca SelengkapnyaHarga emas bahkan bisa melonjak 50 persen di tahun 2025 karena tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaPerbandingan kinerja Bitcoin dan strategi investasi Warren Buffett, memberikan investor mempertimbangkan berbagai faktor risiko dan potensi return.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaMengatur keuangan secara ketat menjadi hal wajib sepanjang Anda masih memiliki pendapatan tetap.
Baca SelengkapnyaErick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaElon Musk sempat buka kemungkinan untuk menyalurkan sejumlah investasi ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapitalisasi pasar kripto global naik 2,8 persen mencapai USD 2,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPosisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya