Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Elpiji 12 Kg di Malaysia Rp 70.000, Pertamina tidak efisien

Elpiji 12 Kg di Malaysia Rp 70.000, Pertamina tidak efisien Distribusi Gas Elpiji 12kg. ©2013merdeka.com/m. luthfi rahman

Merdeka.com - Pada 1 Januari 2014 PT Pertamina menaikkan harga elpiji non subsidi tabung 12 Kilogram sebesar 68 persen. Besaran kenaikan di tingkat konsumen juga bervariasi berdasarkan jarak stasiun elpiji ke titik serah (supply point). Dengan kenaikan Rp 3.959 per Kg tersebut, maka kenaikan harga per tabung elpiji 12 kilogram mencapai Rp 47.508 per tabung dan akhirnya harga elpiji 12 kg mencapai Rp 117.708 per tabung.

Keputusan Pertamina dalam menaikkan harga elpiji 12 Kilogram pada awal tahun ini mendapat penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono. Menurut Arief Pertamina tidak transparan dalam mengolah produksi gas non subsidi yang selalu diklaim merugi. Bahkan Direktur Utama Pertamina , Karen Agustiawan dituding gagal dalam menyediakan energi murah bagi masyarakat.

Arief menyayangkan hingga saat ini tidak ada satu pun lembaga independent yang mengetahui berapa sebenarnya biaya produksi yang dikeluarkan Pertamina untuk memproduksi gas elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram.

"Ini bentuk ketidakefisienan Pertamina dalam produksi elpiji dan bisa jadi ulah para mafia gas yang ada di Pertamina ," ucap Arief dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com, Minggu (5/1).

Bukan hanya itu, sebagai perbandingan Arief menyebut harga elpiji ukuran 12 Kilogram non subsidi di negara tetangga yaitu Malaysia dijual hanya harga sebesar 20 ringgit atau setara dengan Rp 70.000 kepada masyarakat Malaysia. Harga elpiji di Indonesia yang tembus Rp 120.000 menimbulkan tanda tanya besar berapa besar biaya produksi gas Pertamina .

"Kenaikan harga elpiji oleh Pertamina yang mencapai harga Rp 120.000 hingga Rp 200.000 di pasaran tidak dapat diterima begitu saja. Apalagi dengan kurs rupiah yang semakin melemah karena ringgit juga mengalami pelemahan," tegasnya.

Dengan kondisi seperti ini, Arief meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) bekerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit ulang terkait adanya dugaan korupsi dalam memproduksi elpiji ukuran 12 Kilogram non subsidi.

"Terkait Undang Undang Keterbukaan Publik, Pertamina harus memberikan informasi kepada masyarakat terkait biaya produksi gas elpiji non subsidi," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mendag Temukan 11 SPBE Ketahuan Pengurangan Volume LPG 3Kg, Potensi Kerugian Rp18,7 Miliar Pertahun
Mendag Temukan 11 SPBE Ketahuan Pengurangan Volume LPG 3Kg, Potensi Kerugian Rp18,7 Miliar Pertahun

Gas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Soroti Elpiji 3 Kg Langka, DPR: Kenyataannya Diborong Orang Kaya dan Restoran
Soroti Elpiji 3 Kg Langka, DPR: Kenyataannya Diborong Orang Kaya dan Restoran

Dia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Gas Elpiji 3 Kg Langka
Ini Penyebab Gas Elpiji 3 Kg Langka

Gas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.

Baca Selengkapnya
LPG 3 Kg Langka di Kalimantan Timur, Pertamina Tambah Stok 43.000 Tabung
LPG 3 Kg Langka di Kalimantan Timur, Pertamina Tambah Stok 43.000 Tabung

Tabung gas bersubsidi tersebut disebar ke Balikpapan sebanyak 32.000 tabung dan 11.000 tabung ke Samarinda.

Baca Selengkapnya
Larang ASN dan Warga Mampu Pakai Gas Elpiji 3 Kilogram, Pemkab Banyuwangi Lakukan Tindakan Tegas
Larang ASN dan Warga Mampu Pakai Gas Elpiji 3 Kilogram, Pemkab Banyuwangi Lakukan Tindakan Tegas

ASN dan warga mampu di Banyuwangi dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi untuk memasak di rumah maupun untuk usaha

Baca Selengkapnya
Kemendag Bakal Cabut Izin Operasional Pengusaha Curang Pengisian Tabung Gas 3 Kg
Kemendag Bakal Cabut Izin Operasional Pengusaha Curang Pengisian Tabung Gas 3 Kg

Kemendag menemukan sejumlah stasiun pengisian gas elpiji mengurangi takaran 200-700 gram per tabung.

Baca Selengkapnya
Pengoplosan LPG 3 Kg Bisa Picu Kebakaran, Pangkalan Resmi Terlibat Bakal Disanksi Keras
Pengoplosan LPG 3 Kg Bisa Picu Kebakaran, Pangkalan Resmi Terlibat Bakal Disanksi Keras

Proses pemindahan dan pengisian dinilai berbahaya lantaran tidak sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Kasus Pengoplosan LPG Subsidi ke LPG 12 Kg, Pertamina Patra Niaga Respons Begini
Polisi Ungkap Kasus Pengoplosan LPG Subsidi ke LPG 12 Kg, Pertamina Patra Niaga Respons Begini

Penyalahgunaan LPG subsidi dilakukan dengan pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan.

Baca Selengkapnya
Pertamina Harus Sidak untuk Cek Kelangkaan Elpiji 3 Kg
Pertamina Harus Sidak untuk Cek Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Dari hasil pantauan di lapangan ketersediaan elpiji 3 kg masih aman. DPR telah meminta pemkab untuk mencari penyebab adanya kelangkaan BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya
Edy Rahmayadi Geram Gas Elpiji 3 Kg di 4 Daerah Langka: Berarti Ada yang Bermain
Edy Rahmayadi Geram Gas Elpiji 3 Kg di 4 Daerah Langka: Berarti Ada yang Bermain

Edy menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan kemungkinan peningkatan konsumsi gas elpiji 3 kilogram saat Iduladha dan Tahun Baru Islam.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Tabung Elpiji di Bali Tak Berizin, Polisi Dalami Kemungkinan Praktik Oplosan
Gudang Penyimpanan Tabung Elpiji di Bali Tak Berizin, Polisi Dalami Kemungkinan Praktik Oplosan

Sebanyak 18 orang menjadi korban di mana 12 di antaranya meninggal dunia setelah sempat dirawat karena luka bakar serius.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Lakukan Penyesuaian Harga LPG Non Subsidi, Berikut Harganya
Pertamina Patra Niaga Lakukan Penyesuaian Harga LPG Non Subsidi, Berikut Harganya

Sama seperti tren harga BBM non subsidi, tren harga produk LPG non subsidi juga disesuaikan dalam periode tertentu.

Baca Selengkapnya