Emirsyah Satar buka-bukaan soal masa lalu Garuda Indonesia
Merdeka.com - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pernah mengalami masa sulit, terbelit utang dan terus merugi. Kondisinya persis seperti yang saat ini dialami maskapai penerbangan Merpati Airlines.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengakui, sebelum 2005, perusahaan ini lekat dengan gratifikasi dan pemborosan. Emir menceritakan, untuk memajukan perusahaan pihaknya melakukan pengetatan dan penghematan pembelian barang dan jasa. Anggaran untuk pengadaan mencapai USD 900 juta. Dari anggaran tersebut Emir terbukti bisa menghemat hingga 6,8 persen.
"2005 dan awal 2006 Garuda setiap tahun kita mengadakan pengadaan sales USD 900 juta. Saya berpikir harus bisa menghemat 3 persen dalam setiap proses pengadaan. Namun ternyata bisa 6,8 persen," cerita Emir di Istora Senayan, Jakarta, Senin (9/12).
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket? 'Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif,' kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Kapan Yenny Wahid menjadi komisaris Garuda Indonesia? Ia menduduki jabatan ini sejak 2020, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 2021.
-
Kenapa Garuda Mataram dibuat? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
Emir meyakini, kunci keberhasilan Garuda melakukan penghematan terletak pada sisi transparan. Transparansi sangat dibutuhkan di perusahaan agar semuanya bisa dilihat dengan jelas. Untuk pengadaan barang Emir juga menyewa konsultan yang menggunakan sistem e-procurement. Dari sistem inilah semuanya dimulai.
"Korupsi dan gratifikasi itu bagaimana kita merubah kultur cara kita bekerja cara interaksi dengan mitra, dan lainnya. Di Garuda benar-benar kita lakukan transparansi. Korporasi kita bisa meningkatkan kinerja Garuda cepat tapi bertahap," tegasnya.
Penghematan pengadaan barang juga dilakukan dengan mengubah pola bisnis. Garuda langsung membeli barang dari produsen tanpa menggunakan agen.
"Kalau kita transparan, siapa aja mau berbisnis, kita hanya deal dengan produsen dan tidak mau melalui agen, ban langsung ke pabrik. Kita melakukan itu secara terbuka," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim mempertimbangkan beberapa hal yang memberatkan dan meringankan.
Baca SelengkapnyaPengadilan Tipikor menjatuhkan vonis lima tahun penjara terhadap mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
Baca SelengkapnyaPengadilan Tipikor menjatuhkan vonis bebas kepada Soetikno Soedarjo di kasus korupsi pengadaan pesawat Garuda.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaBukan karena Kartel, Dirut Garuda Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Baca SelengkapnyaIrfan menegaskan perusahaannya selalu mematuhi aturan pemerintah. Sehingga tidak benar bila disebut menaikkan harga.
Baca SelengkapnyaManajemen Garuda Indonesia dinilai melakukan upaya pemberangusan serikat pekerja maskapai pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaSekarga juga sudah mendapatkan support dari federasi BUMN kemudian juga dari nasional comitee congres (NCC) Indonesia.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaRumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya