Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Emisi Karbon Ketenagalistrikan Indonesia Terendah di Asia Tenggara

Emisi Karbon Ketenagalistrikan Indonesia Terendah di Asia Tenggara pltu muara karang. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Zulkifli Zaini mengatakan, emisi karbon yang dihasilkan sektor ketenagalistrikan di Indonesia hanya menyumbangkan 14 persen dari keseluruhan emisi nasional. Sektor ketenagalistrikan Filipina dan Vietnam masing-masing berkontribusi 30 persen terhadap emisi, bahkan Malaysia mencapai 32 persen kontribusi emisi.

"Porsi ini termasuk yang terendah di ASEAN, di antara lima negara terluas di kawasan ASEAN," kata Zulkifli Zaini seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (28/7).

Sedangkan di Indonesia, penyumbang terbesar emisi karbon justru berasal dari alih fungsi lahan dan kebakaran hutan.

PLN telah menetapkan dua skenario dalam peta jalan perseroan untuk mengurangi penggunaan energi listrik berbasis fosil dari 2025 hingga 2060. Skenario pertama, energi berbasis fosil yang dikelola PLN akan hilang sepenuhnya dari bauran energi mulai 2056 mendatang.

Perseroan mempunyai tujuh tahapan penghentian PLTU batu bara mulai dari penggunaan teknologi konvensional sampai yang paling mutakhir.

Selanjut skenario kedua berupa pemanfaatan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCUS) akan mulai diterapkan pada 2035, dengan tetap menurunkan porsi energi berbasis fosil dari bauran energi. "Di sisi hulu PLN akan melakukan eksekusi proyek energi baru terbarukan dalam skala besar," pungkas Zulkifli.

Selanjutnya

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah secara cermat mendorong transisi energi menuju non emisi karbon agar tidak menimbulkan masalah teknis dan sosial.

Dia menyampaikan mesti ada langkah substitusi konversi energi primer fosil hingga memperbesar porsi bauran energi baru terbarukan untuk menuju energi hijau.

"Sekarang ini kita melihat teknologi fotovoltaik maju pesat. Kami berharap PLTS atap ini bisa kami dorong cepat," ujar Menteri Arifin.

Dia memberi contoh Vietnam yang saat ini sudah memanfaatkan PLTS atap untuk menghasilkan energi sebesar 17 gigawatt dalam dua tahun terakhir.

Menurutnya, Vietnam bisa menyelesaikan sembilan gigawatt hingga akhir tahun lalu, sementara di Indonesia masih sekitar 100 megawatt. "Ini yang akan jadi fokus kami bagaimana kita bisa mengakselerasikan (PLTS atap) untuk meningkatkan bauran," kata Menteri Arifin.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Realisasi Penggunaan Energi Bersih di Indonesia Baru 13,9 Persen, Masih Jauh dari Target
Realisasi Penggunaan Energi Bersih di Indonesia Baru 13,9 Persen, Masih Jauh dari Target

Rendahnya realisasi bauran EBT ini tak lepas dari belum tercapainya target investasi di sektor energi hijau.

Baca Selengkapnya
Capai Net Zero Emission, PLN IP Target Perdagangan Karbon Meningkat Dua Kali Lipat
Capai Net Zero Emission, PLN IP Target Perdagangan Karbon Meningkat Dua Kali Lipat

Perdagangan karbon PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Sumber Listrik Rendah Karbon Jadi Sorotan dalam Pembangunan Smelter
Sumber Listrik Rendah Karbon Jadi Sorotan dalam Pembangunan Smelter

Salah satu aspek yang sering diabaikan oleh pelaku bisnis adalah ketersediaan sumber energi listrik yang terjangkau dan berasal dari sumber rendah karbon.

Baca Selengkapnya
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Ini Memalukan
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Ini Memalukan

Sri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.

Baca Selengkapnya
Cara Pemerintah Capai Target Net Zero Emission Tahun 2060
Cara Pemerintah Capai Target Net Zero Emission Tahun 2060

Jalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi

Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.

Baca Selengkapnya
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan

PLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.

Baca Selengkapnya
PLN Siap Jadi Raksasa di Bursa Karbon Indonesia
PLN Siap Jadi Raksasa di Bursa Karbon Indonesia

Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/9) akan semakin menarik.

Baca Selengkapnya
Ini yang Dilakukan PLN IP Pangkas Penggunaan Bahan Bakar Fosil dan Capai Target Net Zero Emission di 2060
Ini yang Dilakukan PLN IP Pangkas Penggunaan Bahan Bakar Fosil dan Capai Target Net Zero Emission di 2060

Transisi energi bagi PLN IP tak hanya sebuah program, melainkan komitmen yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan

Pemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmikan Pabrik Baterai Motor Listrik Pertama dengan TKDN Tertinggi
Pemerintah Resmikan Pabrik Baterai Motor Listrik Pertama dengan TKDN Tertinggi

Pabrik baterai ini merupakan pabrik baterai pertama dengan TKDN sebesar 20 persen.

Baca Selengkapnya