Empat Alasan UMKM Khawatir Pinjam Modal Usaha ke Bank
Merdeka.com - Sektor UMKM sering disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Sektor ini mampu menggerakkan roda perekonomian dan jumlahnya mencapai 64 juta.
Jenis usahanya beragam, mulai dari sektor primer pertanian, pengolahan makanan dan minuman, industri kecil, kerajinan dan juga sektor jasa yang menyebar hingga ke desa-desa.
Beberapa di antaranya pun telah terhimpun dalam bentuk klaster atau sentra-sentra produksi. Dalam mengembangkan usaha, pelaku UMKM membutuhkan modal yang tidak sedikit. Ada banyak sumber-sumber pendanaan yang bisa didapatkan, salah satunya melalui perbankan atau lembaga keuangan.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Apa yang menjadi contoh pentingnya peran UMKK bagi perekonomian? Waktu tahun 2020 kemarin Covid, ekonomi kita turun. Tapi pulihnya cepat, 2021 naik hingga saat ini. Kalau kekuatan ekonomi itu ada di UMKK, maka kekuatan ekonomi nasional kita akan semakin kuat,' papar Hendi di hadapan ratusan pelaku UMKK.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
Namun tidak sedikit dari pelaku UMKM yang enggan mendapatkan modal dari sana. Setidaknya ada 4 alasan yang membuat mereka enggan meminjam dana untuk modal usaha. Berikut ulasannya yang telah dihimpun merdeka.com:
1. Prosedur Dianggap Sulit
Pengajuan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan sering memakan waktu yang lama. Para pelaku usaha menganggap prosesnya berbelit dan syaratnya tidak mudah.
Bahkan mereka merasa prosedurnya merepotkan. Utamanya menyangkut persyaratan formal dan dokumen legal yang kadang tidak mereka miliki.
2. Khawatir Tak Bisa Kembalikan Pinjaman
Banyak pelaku UMKM yang tidak mau meminjam ke bank atau lembaga keuangan dengan alasan takut tak bisa mengembalikan. Mereka merasa lebih nyaman menjalankan usaha dengan modal sendiri walaupun kecil.
Tidak sedikit yang merasa dikejar-kejar utang jika menggunakan modal dari pinjaman bank atau lembaga keuangan.
3. Kurang Informasi
Masih banyak pelaku UMKM yang tidak tahu cara menjadi nasabah bank. Kemungkinan mereka ingin mengajukan pinjaman, namun tidak mengetahui caranya karena tidak memiliki informasi yang meyakinkan.
Ada juga pelaku usaha yang belum pernah berhubungan dengan lembaga keuangan. Bahkan untuk menabung pun mereka masih merasa ragu. Kurangnya informasi ini bisa disebabkan minim lembaga keuangan yang berkantor hingga ke pedesaan.
4. Bertentangan dengan Keyakinan
Tidak sedikit juga pelaku UMKM enggan meminjam modal kepada lembaga keuangan karena bertentangan dengan ajaran agama. Permodalan yang diberikan mengandung bunga pinjaman yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran agama tertentu.
Akibatnya mereka tidak mau memanfaatkan dana dari lembaga keuangan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaTarget penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaBRI terus menunjukkan komitmen dalam menopang perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaSunarso menyebut, selain menaik kelaskan UMKM, memformalkan segmen UMKM juga menjadi hal yang tidak kalah penting.
Baca SelengkapnyaBisnis mitra agen menjadi salah satu solusi dalam penciptaan lapangan kerja baru sekaligus sumber pemasukan yang menguntungkan.
Baca SelengkapnyaPNM bisa semakin menguatkan pelaku UMKM agar lebih berdaya saing dan lebih mandiri.
Baca SelengkapnyaSejak resmi berdiri pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan.
Baca SelengkapnyaSektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya