Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Entaskan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, OJK buat Bank Wakaf Mikro di pesantren

Entaskan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, OJK buat Bank Wakaf Mikro di pesantren OJK. ©2013 Merdeka.com/Harwanto Bimo Pratomo

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan akses keuangan, edukasi serta pemberdayaan masyarakat di lingkungan pesantren. Salah satu caranya dengan membuat Bank Wakaf Mikro.

Advisor Senior OJK, Edy Setiadi mengatakan, langkah ini merupakan salah satu upaya OJK dalam menurunkan tingkat ketimpangan ekonomi dan kemiskinan melalui penyediaan akses keuangan dan pemberian pendampingan usaha bagi masyarakat dan usaha mikro kecil dan menengah.

"Akhir 2017 ini OJK menyelenggarakan salah satu program inisiatif dalam rangka memfasilitasi inisiatif masyarakat melalui LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) untuk pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKM Syariah) yang diberi nama Bank Wakaf Mikro," kata Edy dalam sebuah acara seminar yang digelar oleh Kontan, di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).

Orang lain juga bertanya?

Kolaborasi ketiga sektor tersebut, lanjutnya, telah diinisiasi oleh OJK dengan model bisnis LKM Syariah yang telah diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo di Kempek, Cirebon pada Jumat, 20 Oktober 2017 lalu.

Berdasarkan hasil kajian Business Canvas Model yang telah OJK lakukan, model bisnis ini mengoptimalkan potensi jumlah pesantren yang mencapai 25 ribu di seluruh Nusantara. OJK bersama dengan LAZNAS BSM Umat mencanangkan program Pemberdayaan Masyarakat melalui LKM Syariah.

"Poin dari model bisnis ini adalah memiliki value preposition dalam menjalankan usaha bisnisnya, yaitu pemberdayaan masyarakat dengan pendampingan, mengutamakan kemudahan dan kebersamaan yang diwujudkan dalam konsep tanggung renteng, amanah, keberlanjutan program, serta mengharapkan keberkahan."

Dengan nilai yang mengakar, Edy berharap bisa semakin memperkuat karakteristik utama LKMS, yaitu menyediakan pembiayaan dan memberikan pendampingan, menggunakan pendekatan kelompok, tidak menghimpun dana dari masyarakat, sumber dana berasal dari para donator, dan menyalurkan pembiayaan dengan imbal hasil yang sangat rendah, setara 3 persen.

"Melalui program LKM Syariah ini OJK berharap dapat menjadi basis pengembangan perekonomian syariah jangka menengah panjang yang berkesinambungan serta dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tentunya, hal tersebut tidak dapat dikerjakan sendirian. Oleh karenanya, kolaborasi dan peran aktif pesantren, pemda setempat, serta lembaga pemberdayaan masyarakat amatlah dibutuhkan dalam menerapkan konsep ideal LKM Syariah–Bank Wakaf Mikro ini."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Kembangkan Program Ekosistem Pondok Pesantren Inklusi Keuangan Syariah di Jateng
OJK Kembangkan Program Ekosistem Pondok Pesantren Inklusi Keuangan Syariah di Jateng

EPIKS mendorong peningkatan literasi, inklusi dan digitalisasi keuangan syariah khususnya di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
Strategi Bank DKI Perluas Layanan Perbankan di Lingkungan Pesantren
Strategi Bank DKI Perluas Layanan Perbankan di Lingkungan Pesantren

Kerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.

Baca Selengkapnya
Lawan Rentenir hingga Pinjol Ilegal, OJK Genjot Inklusi Keuangan di Pedesaan
Lawan Rentenir hingga Pinjol Ilegal, OJK Genjot Inklusi Keuangan di Pedesaan

Peningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan 'GENCARKAN'
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan 'GENCARKAN'

Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Baca Selengkapnya
Percepat Atasi Kemiskinan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Modal Usaha Produktif
Percepat Atasi Kemiskinan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Modal Usaha Produktif

Beberapa bidang usaha yang dilakukan para penerima bantuan itu meliputi kuliner, toko kelontong, dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan

Program Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Akselerasi Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah
OJK Akselerasi Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah

OJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Bongkar Penyebab Pelaku Usaha Mikro di RI Sulit Berkembang
Menkop Teten Bongkar Penyebab Pelaku Usaha Mikro di RI Sulit Berkembang

Teten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.

Baca Selengkapnya
PNM Dukung Penuh Gerakan Nasional Cerdas Keuangan Besutan OJK
PNM Dukung Penuh Gerakan Nasional Cerdas Keuangan Besutan OJK

Sebagai lembaga keuangan non-bank yang fokus memberdayakan pelaku usaha ultra mikro, PNM turut mendukung inisiatif OJK tersebut.

Baca Selengkapnya
Wirausaha Jadi Solusi Berantas Kemiskinan di Indonesia
Wirausaha Jadi Solusi Berantas Kemiskinan di Indonesia

Mengutip Jurnal Pengabdi Oktober 2022, setidaknya ada 16 juta pengangguran terbuka berstatus lulusan SMA sederajat di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jateng Terima Penghargaan Insentif Fiskal Atas Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Jateng Terima Penghargaan Insentif Fiskal Atas Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, akan terus digenjot hingga akhir tahun 2024.

Baca Selengkapnya