Entengnya jawaban pemerintah saat rakyat protes harga BBM naik turun
Merdeka.com - Baru lima bulan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memimpin negeri ini. Sebagai presiden dan wakil presiden, keduanya dihadapkan pada segudang persoalan bangsa yang tentu saja tidak mudah.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi di awal pemerintahan Jokowi-JK, gejolak harga minyak dunia yang diperparah dengan anjloknya nilai tukar Rupiah. Kondisi ini langsung berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Berulang kali pemerintahan Jokowi-JK memutuskan menaikkan dan menurunkan harga BBM.
Sejak Oktober 2014 sampai Maret 2015, harga BBM sudah lima kali mengalami penyesuaian baik naik maupun turun. Pada November 2014, Presiden Jokowi-JK menaikkan harga BBM, lalu diturunkan pada Januari 2015. Harga BBM kembali turun pada pertengahan Januari 2015. Awal Maret 2015, harga BBM kembali naik. Di penghujung Maret 2015, harga BBM kembali dinaikkan.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
BBM apa yang naik harganya? Kenaikan harga ini mencakup beberapa jenis bahan bakar seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX, sementara harga untuk Pertamax dan Pertalite tetap tidak mengalami perubahan.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menuturkan, pemerintah masih menanggung rugi meski sudah menaikkan harga BBM. Sebab besaran penaikan harga yang ditetapkan masih di bawah nilai keekonomiannya.
"Saat ini kami masih berutang. Untuk itu kami meminta Pertamina mengadministrasikan sehingga di akhir tahun nanti bisa ditampilkan berapa perhitungan-perhitungannya," kata Sudirman saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Senin (30/3).
Berdasarkan kalkulasi, harga keekonomian premium seharusnya Rp 7.900 per liter. Namun, pemerintah hanya menaikkan menjadi Rp 7.400 per liter (Jawa, Madura, dan Bali) dan Rp 7.300 per liter (di luar Jawa Madura Bali) dari sebelumnya Rp 6.800 per liter.
Sementara, harga keekonomian solar Rp 7.900 per liter. Namun, pemerintah menyubsidi Rp 1.000 per liter, sehingga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari sebelumnya 6.400 per liter.
Naik turunnya harga BBM mengundang protes dari beberapa kalangan lantaran cenderung berdampak buruk bagi masyarakat. Kenaikan harga BBM hampir selalu diikuti naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Namun pemerintah menanggapi santai. Berikut paparannya.
Masyarakat belum terbiasa
Menko bidang Perekonomian Sofyan Djalil tidak ambil pusing dengan pelbagai kritik yang diarahkan ke pemerintah terkait kebijakan naik turun harga BBM.
"Masyarakat belum terbiasa saja naik turun. Kita dua minggu skali sesuai harga keekonomian. Sampai masyarakat terbiasa, jadi tidak kaget lagi. Tidak perlu pengumuman juga," katanya santai.
Jangan buang tenaga dan emosi untuk BBM
Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan masalah energi tidak melulu mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Masa depan energi nasional tidak hanya ditopang oleh minyak dan gas bumi.
Sudirman mengakui, akibat terlalu lama mengurus BBM, Indonesia menjadi lalai membangun hal-hal yang strategis untuk ketahanan energi di masa mendatang. "Betapa banyak energi dan emosi kita habis untuk hanya memikirkan BBM, padahal sebetulnya masa depan kita itu bukan lagi minyak dan gas," ujarnya.
Menurut Sudirman, sumber daya energi yang dimiliki Indonesia seperti minyak dan gas bumi, batu bara, energi baru dan terbarukan serta konservasi energi bisa membangun kecukupan energi untuk membangun listrik. Sudirman mengajak masyarakat untuk tidak selalu meributkan kenaikan BBM agar pemerintah bisa fokus memikirkan energi baru dan terbarukan sebagai masa depan bangsa.
"Sebaiknya kita tidak buang tenaga bicara (kenaikan) BBM yang hanya berdampak jangka pendek," katanya.
BBM Indonesia belum tertinggi di ASEAN
Harga indeks pasar dunia untuk gasoline atau premium dan gasoil (solar) dan nilai kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah mengalami peningkatan signifikan selama periode akhir Januari hingga akhir Maret 2015. Ini memberikan pengaruh pada pergerakan harga BBM.
Berdasarkan data Pertamina, pada periode tersebut, harga indeks pasar dunia untuk premium telah meningkat sebesar 13 persen, sedangkan Solar meningkat 9 persen. Peningkatan tersebut menjadi lebih besar lantaran kurs dolar terhadap rupiah juga mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen.
Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan, berdasarkan global petrol price, harga BBM di Indonesia termasuk rendah ketimbang banyak negara, terutama Asean. "Ini sebagai perbandingan bahwa harga BBM Indonesia tidak paling tinggi."
Harga minyak dunia kayak Yoyo
Naik turunnya harga BBM mengundang protes dari beberapa kalangan lantaran cenderung berdampak buruk bagi masyarakat. Kenaikan harga BBM hampir selalu diikuti naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah menanggapi santai dan yakin masyarakat akan terbiasa.
"Ini kan (naik) karena harga minyak (dunia) kayak yoyo (mainan)," ujar Menko bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Senin (30/3).
Sofyan menegaskan, kenaikan harga BBM hampir selalu disebabkan karena kondisi eksternal (minyak dunia) dan nilai tukar mata uang. Belakangan ini, nilai tukar Rupiah terus anjlok. Imbasnya, karena ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM tergolong tinggi, maka kenaikan harga BBM jadi jalan keluar.
Tarif angkutan takkan naik
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan belum menggelar pertemuan dengan Organda terkait dampak kebijakan kenaikan harga BBM. Namun Jonan yakin tidak akan ada kenaikan tarif. "Tidak bakalan naik," ketus Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/3).
Mantan Dirut PT KAI ini mengaku sudah meminta pemerintah daerah memberikan penjelasan ke pengusaha angkutan di daerah. Penjelasan yang dimaksud adalah tarif angkutan tidak boleh mengalami kenaikan.
"Kalau angkutan dalam kota kewenangan bupati/gubernur. Kita tegaskan tidak boleh naik. Nanti supaya ada penjelasan masing-masing daerah," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, selama ini harga Pertamax sudah ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaNantinya, jika BBM jenis Pertalite dibatasi, maka pemerintah akan mensubisidi BBM jenis Pertamax.
Baca Selengkapnya