Erick Thohir: 81 Juta Milenial di Indonesia Belum Memiliki Rumah
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, sebanyak 81 juta penduduk Indonesia kelompok milenial belum memiliki rumah. Catatan ini berdasarkan data milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Ada 81 juta generasi milenial dengan status yang berbeda ini data dari Kementerian PUPR belum dapat fasilitas rumah," ujarnya saat mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Hunian Milenial untuk Indonesia, di Depok, Jawa Barat, Kamis (13/4).
Dia menjelaskan, masih tingginya jumlah kelompok milenial yang belum memiliki hunian diakibatkan oleh sejumlah faktor. Antara lain kian padatnya ketersediaan lahan untuk pembangunan kawasan hunian di perkotaan.
-
Kenapa generasi milenial ingin rumah sendiri? Tips Punya Rumah Estetik dan Ramah Kantong untuk Anak Muda Saat ini, banyak anak muda yang memiliki keinginan memiliki rumah sendiri. Seiring dengan perubahan zaman, gaya desain rumah yang diminati masyarakat pun berubah.
-
Siapa Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Apa yang diinginkan generasi milenial dalam rumah? Menurutnya, untuk rumah tapak, banyak anak muda yang ingin rumah di cluster, modern tapi minimalis, lingkungannya kecil tapi homey.
-
Siapa yang punya tips untuk rumah generasi milenial? Agustinus Michel, seorang TikToker dengan akun @paksugus mengatakan, sebagai generasi muda dirinya sangat memimpikan hunian idaman bagi keluarga kecilnya.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
"Artinya, wilayah kota akan semakin padat dan menantang dalam mengatur transportasi dan hunian untuk masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, proporsi jumlah penduduk di wilayah perkotaan jauh lebih banyak dibandingkan wilayah pedesaan. Hal ini menyebabkan kebutuhan hunian di perkotaan jauh lebih besar. "Sekarang total penduduk di perkotaan 56,7 persen sementara desa 43,3 persen," jelasnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Erick memperkuat kolaborasi Kementerian BUMN bersama Kementerian PUPR dalam menciptakan titik-titik lokasi hunian baru. Sehingga, diharapkan akan membuka kesempatan lebih besar bagi kelompok penduduk usia milenial untuk memiliki hunian.
"Karena itu kami dengan Kementerian PUPR berinisiasi untuk mengoordinasikan seluruh BUMN. Ada Perumnas, BTN, PLN, PP, Adi Karya, dan tentu PT Kereta Api yang punya lahan seperti kawasan hari ini," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menilai, gaya hidup konsumtif bisa dialihkan menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaSejak era kabinet kerja Presiden Joko Widodo dari tahun 2015-2022 ini telah membangun atau memfasilitasi sebanyak 1.553.459 unit rumah layak huni.
Baca SelengkapnyaKala itu, Teddy Thohir kerap bercerita kepada anak-anaknya kalau rumah bukan merupakan sekadar hunian.
Baca SelengkapnyaBank BTN akan terus mendorong sebanyak mungkin rakyat mendapatkan kemudahan memiliki rumah melalui KPR.
Baca SelengkapnyaPengoptimalan lahan milik BUMN hingga hasil sitaan koruptor ini bertujuan untuk memangkas cicilan maupun sewa rumah bagi rakyat.
Baca SelengkapnyaKementerian ini bertugas membangun rumah untuk warga miskin.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan, skema perpanjangan tenor hingga 30 tahun tak hanya memudahkan masyarakat mendapatkan hunian dengan cicilan yang lebih terjangkau.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat di 2022 baru 60,66 persen rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah yang layak.
Baca SelengkapnyaTerlebih, saat ini Indonesia juga tengah menghadapi sejumlah kondisi ketidakpastian global, termasuk di antaranya masalah pangan.
Baca SelengkapnyaErick pun melihat adanya solusi yang bisa dilakukan. Misalnya melalui investasi yang dilakukan, baik oleh BUMN maupun perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaUntuk pengerjaan ini, BTN siap turut serta dengan membangun 800.000 unit rumah.
Baca SelengkapnyaPentingnya membangun perumahan berkonsep tingkat, karena berkaitan dengan ketersediaan lahan.
Baca Selengkapnya