Erick Thohir Berambisi Indonesia jadi Super Hub Logistik Asia Tenggara
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menginginkan, pelabuhan di Indonesia bisa menjadi super hub bagi kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Menyusul, melimpahnya kekayaan sumber daya alam (SDA) lautan di Tanah Air.
"Kita tidak mau pelabuhan (di Indonesia) menjadi hub. Tapi kita mau menjadi super hub di Asia Tenggara yang menuju Eropa dan lain. Toh kita kaya dengan sumber daya alam (laut)," tegasnya dalam Kompas Talks bertajuk Potret Masa Depan Industri Logistik Indonesia Di Era Disrupsi, Selasa (23/11).
Selain dikaruniai SDA sektor bahari yang melimpah, lanjut Menteri Erick, potensi pasar yang besar juga merupakan kesempatan emas bagi pelabuhan di Indonesia menjadi super hub di kawasan Asia Tenggara.
-
Kenapa Pelabuhan Tanjung Emas perlu dikembangkan? Tujuannya adalah untuk mendukung aktivitas impor dan ekspor dari Jawa Tengah serta penunjang bagi kawasan industri yang ada. Ada rencana ke depan untuk memberikan bantuan dan investasi terkait pelabuhan,' kata Nana dikutip dari ANTARA.
-
Apa rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas? Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA sudah melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng,' kata Abdulla.
-
Kenapa pelabuhan Merak dibangun untuk pemerataan ekonomi di Sumatera? Kala itu, pengiriman bahan makanan, industri sampai sandang mengalami kesulitan sebelum adanya pelabuhan.
-
Siapa yang akan mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas? Pada Kamis (12/9), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Uni Emirat Arab menyepakati sebuah perjanjian kerja sama untuk mengembangkan kawasan Tanjung Emas Semarang.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Bagaimana Pelabuhan Muara berkembang? Dalam sejarahnya, pelabuhan ini telah mengalami beberapa kali perbaikan dan perluasan di bagian dermaganya. Selain itu, beberapa fasilitas di tempat ini juga dilengkapi dengan gudang, kantor Syahbandar, hingga menara suar.
"Jadi, kita kaya dengan market kita," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap PT Pelabuhan Indonesia (Persero) jeli menangkap peluang bisnis di sektor industri pelabuhan. Antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui standardisasi proses bisnis dan layanan secara profesional.
"Kita juga ingin Pelindo Group dapat menekan biaya logistik secara bertahap.Kemampuan mengatasi biaya logistik ini sangat berpengaruh meningkatkan daya siang negara," jelasnya.
Menteri Erick membeberkan lima sasaran pengembangan industri pelabuhan di Indonesia pasca penggabungan Pelindo I-IV. "Bagaimana meningkatkan daya saing global, kita tak mau cuma jadi Hub tapi Super Hub, toh kita kaya dengan Sumber Daya Alam dan market,” katanya.
Diketahui, salah satu pemain logistik kelautan terbesar di Indonesia dipegang oleh Pelindo. Dimerger-nya Pelindo menjadi salah satu daya jual yang menarik karena mampu menekan biaya logistik dan meningkatkan potensi persaingan di pasar global.
Kedua, terjadinya peningkatan operasional dengan mengurangi biaya pelabuhan dan meningkatkan pelayanan jasa pelabuhan. Lalu, peningkatan sinergi pengembangan pelabuhan dalam sistem transportasi nasional dan sistem logistik nasional.
Dan, peningkatan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan serta mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Serta, pengembangan Sumber Daya Manusia dalam industri pelabuhan.
"Peningkatan efisiensi operasional apakah nanti namanya clean management, biaya mahal dan korupsi-korupsi (dipangkas), dan saya yakin direksi dan komisaris Pelindo yang baru punya komitmen itu," katanya.
Biaya Logistik Indonesia Tertinggi di ASEAN
Menteri Erick menuturkan, kemampuan biaya logistik sangat berpengaruh dalam meningkatkan daya saing sebagai negara. Saat ini, biaya logistik di Indonesia masih merupakan yang tertinggi dibandingkan negara-negara tetangga lainnya.
"Biaya logistik kita masih mahal, 23 persen dari GDP, masih tinggi tentu dibandingkan negara lain, singapura 8 persen India 13 persen, Malaysia 13 persen, kenapa kita tak bisa?," kata dia.
Mahalnya biaya logistik di Indonesia, kata Erick, dipengaruhi oleh lima isu utama. Di antaranya regulasi pemerintah yang tidak kondusif, misalnya lead time clearance pelanggan yang lama di pelabuhan.
Lalu, efisiensi value chain darat yang rendah, artinya kurangnya akses layanan jalan, kereta, dan trucking. Kemudian efisiensi value chain maritim yang rendah, misalnya pelayaran yang sangat terfragmentasi dan besarnya penggunaan kapal kecil.
Selanjutnya, operasi dan infrastruktur pelabuhan tidak optimal seperti waktu turnaround yang lama dan infrastruktur pelabuhan yang tidak mencukupi. Serta supply dan demand yang tidak seimbang, seperti permintaan yang terkonsentrasi di Jawa menyebabkan peti kemas kosong.
Lebih jauh, sebagai bagian dari kolaborasi, Menteri Erick memastikan Kementerian BUMN tetap akan menjadi mitra abadi dengan Kementerian Perhubungan dalam membangun konektivitas logistik di jalur laut.
"Kita selalu berusaha bertukar pikiran apakah mengenai logistik laut, logistik udara juga yang challenging yang tentu hal-hal lain yang kita pastikan harus ada kolaborasi yang tentu tidak berdiri sendiri-sendiri," katanya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub berharap Nusantara bisa turut menjadi pintu gerbang pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaIni menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaErick Thohir buka suara mengenai masih banyaknya pihak yang tak setuju dengan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN ekspansi bisnis ke level internasional.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaErick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaLaba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan ODSK berbagai inovasi memang sudah dilakukan Pemprov Sulut untuk mendorong percepatan ekspor.
Baca Selengkapnya