Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Erick Thohir Desak Bank BUMN Turunkan Suku Bunga Kredit untuk UMKM

Erick Thohir Desak Bank BUMN Turunkan Suku Bunga Kredit untuk UMKM Erick Thohir. ©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memerintahkan agar bank-bank BUMN menurunkan suku bunga kredit bagi unit usaha kecil menengah (UKM) yang terdampak penyebaran virus Corona. Menurutnya, penanganan cepat tidak hanya harus dilakukan di sektor kesehatan, namun juga di sektor bisnis.

"Yang lainnya, kita enggak boleh terbelenggu hanya di kesehatan saja, tapi bisnis juga tetap jalan. Kita pastikan Bank-bank BUMN segera turunkan suku bunga UKM," kata Erick dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (20/3).

Menyadari banyaknya UKM yang mulai terdampak, Erick juga mengusulkan relaksasi aturan terkait UKM kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Memang, sektor bisnis yang terdampak penyebaran Covid-19 hampir menyeluruh, mulai dari hotel, pariwisata, penerbangan, restoran dan lainnya,

"Kita juga ajukan relaksasi ke OJK untuk sektor yang terdampak yang punya pinjaman ke Bank BUMN. Ini untuk memastikan supaya ekonomi tetap jalan," katanya.

Soal untung rugi perusahaan, Erick menyatakan saat ini bukan waktu yang tepat memikirkan hal tersebut, karena situasi dan kondisi yang mengharuskan BUMN siap rugi. "Banyak juga yang tanya pendapatan BUMN, ya ini sekarang kita harus siap rugi, bukan rugi-rugian tapi memang kondisinya sedang seperti ini," katanya.

Jokowi Minta Ubah Fokus APBN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan penyebaran pandemi virus corona (COFID-19) membuat pertumbuhan perekonomian dunia diprediksi turun dari 3 persen menjadi 1,5 persen. Tidak hanya itu, dia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut alami penurunan.

Maka dari itu, dia memerintahkan untuk kembali memfokuskan ulang dan merealokasi belanja dalam APBN dan APBD. Realokasi tersebut akan difokuskan pada tiga hal. Pertama, bidang kesehatan, terutama pengendalian virus corona. Kedua, jaminan keamanan sosial (social safety net). Terakhir, pemberian insentif ekonomi untuk pelaku usaha UMKM.

"Saya perintahkan semua menteri, juga pemerintah daerah untuk memangkas rencana belanja APBN dan APBD yang tidak prioritas, banyak sekali ini yang tidak prioritas pangkas dulu. Anggaran perjalanan dinas, belanja rapat, pembelian barang yang tidak prioritas saya minta dipangkas," ungkap Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Kebijakan Moneter dan Fiskal Menghadapi Dampak Ekonomi Pandemi Global Covid-19 melalui video teleconverence di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (20/3).

Presiden Jokowi mengatakan program sosial safety net atau bantuan sosial harus memberikan dampak untuk meningkatkan konsumsi, serta peningkatan daya beli masyarakat. Seluruh bantuan harus segera diimpelemnetasikan.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP