Erick Thohir: Jangan Bandingkan Laba Pertamina dengan Petronas, Kondisinya Berbeda
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa kinerja PT Pertamina (Persero) tidak bisa dibandingkan perusahaan minyak milik Malaysia yakni Petronas. Khususnya terkait perolehan laba lebih besar yang dibukukan Petronas ketimbang Pertamina.
Erick menerangkan, Petronas merupakan perusahaan yang memproduksi minyak mentah. Sementara, Pertamina masih mengandalkan impor minyak mentah dan produk olahannya seperti BBM.
"Artinya tidak bisa dibandingkan misalnya (laba) Pertamina dengan Petronas ya beda, karena petronas masih produksi, kalau kita negara mengimpor, kondisinya beda," kata Erick dalam seminar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bertajuk "Menuju Masyarakat Cashless" di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (3/8).
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
-
Siapa yang memimpin Pertamina saat ini? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama Pertamina di BMTH? Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pelindo untuk penyiapan relokasi fasilitas penerimaan BBM dan Avtur ke dermaga baru.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Meski begitu, Erick memastikan pemerintah tetap berkomitmen untuk melindungi daya beli masyarakat di tengah mahalnya harga minyak mentah dunia. Antara lain dengan tetap mempertahankan subsidi BBM dan listrik bagi masyarakat yang tidak mampu.
"Itu membuktikan kembali bahwa pemerintah hadir dari hal bagaimana bahwa kita tahu daya beli masyarakat lagi tertekan," ucapnya.
Erick meminta Pertamina untuk memperketat pengawasan distribusi BBM bersubsidi di tengah mahalnya harga minyak mentah dunia. Hal ini demi memastikan program Subsidi BBM bisa tepat sasaran.
"Itu yang tentu Pertamina harus jaga, bagaimana mendukung program pemerintah yang namanya sekarang BBM subsidi, tetapi bukan berarti pertamina tak melakukan efisiensi di mana-mana," pungkasnya.
Laba Pertamina Sempat Kalahkan Petronas
Laba PT Pertamina sempat mengalahkan laba Petronas, yaitu pada 2016 silam. Direktur Utama PT Pertamina kala itu, Dwi Soetjipto menyebut bahwa laba yang dimiliki perusahaannya sudah mencapai USD 3 miliar atau Rp40 triliun di 2016. Menurutnya, laba tersebut sudah mengalahkan pencapaian oleh Petronas.
"Tahun ini (2016) pertama kalinya Pertamina bisa kalahkan Petronas. Ini adalah sementara sebab aset Pertamina hanya sepertiga aset Petronas," kata Dwi di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (4/1/2016).
Untuk mempertahankan posisi tersebut, lanjutnya, perusahaan energi ini perlu meningkatkan investasi jangka panjang. Dengan demikian, dia menargetkan hingga 10 tahun ke depan laba Pertamina bisa menembus angka Rp1.000 triliun.
Dwi menambahkan, salah satu langkah yang akan dilakukan perusahaannya adalah dengan meningkatkan sinergi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN), juga meningkatkan koordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Ke depan paling tidak Rp 1.000 triliun itu bisa membuat aset Pertamina dua kali lipat dari sekarang. Maka harus ada bentuk terobosan lain untuk kita bisa kalahkan Petronas," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaErick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.
Baca SelengkapnyaMenteri Negara BUMN Erick Tohir, meluruskan kabar rencana penghapusan pertalite yang beredar belakangan ini.
Baca SelengkapnyaMelalui dukungan yang semakin kuat dari Pemerintahan Prabowo, akan membuat performa BUMN termasuk Pertamina semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca Selengkapnya