Erick Thohir: Penimbun Obat Covid-19 Ini Gak Punya Akhlak
Merdeka.com - Kasus kelangkaan Obat dan vitamin untuk pasien Covid-19 yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu cukup menghebohkan. Kelangkaan obat ini pun menimbulkan reaksi keras dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Menteri Erick bahkan tidak habis pikir, di tengah kondisi kesusahan rakyat masih ada saja oknum yang menimbun obat.
"Janganlah saat rakyat susah ini, penimbun-penimbun obat ini gak punya akhlak," kata Menteri Erick dalam acara BUMN Sehat dan Kuat, Demi Akselerasi Kebangkitan Ekonomi, Jumat (30/7).
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Mengapa orang menyalahgunakan obat? Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Siapa yang seringkali kesulitan minum obat? Menurut Pfizer, hingga 50 persen orang mengalami kesulitan menelan obat. Salah satu penyebab utamanya adalah karena rasa yang tidak enak dari obat itu sendiri.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Menteri Erick sadar, dalam penyediaan obat-obatan tidak hanya dilakukan oleh BUMN saja. Melainkan juga dilakukan oleh swasta. Oleh karenanya, dia juga meminta dukungan kepada swasta untuk membantu ketersediaan obat-obatan di lapangan.
"Memang kami terus berupaya memastikan keberadaan obat tetap ada di apotek, makanya kami tingkatkan kapasitas produksi kami, sebagai catatan juga kita sangat penting peran swasta dukung ini. Sebab yang namanya buat obat oseltamivis, favirapir tidak hanya kita saja, swasta juga lakukan," jelasnya.
Stok Aman
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma Apotek, Muhardiman memastikan, ketersediaan obat-obatan dan vitamin untuk pasien Covid-19 sejauh ini aman. Dia pun meminta agar masyarakat tidak melakukan panic buying terhadap obat dan vitamin untuk Covid-19.
"Untuk menanggulangi kelangkaan obat, kami berusaha tetap menjaga stok dan ketersediaan obat," kata dia di Jakarta, Rabu (28/7).
Namun, lanjut dia masyarakat juga perlu memahami bahwa ada beberapa obat yang termasuk dalam kategori obat keras dan hanya bisa didapatkan berdasarkan resep dokter.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaErick mengaku, telah menyerahkan sepenuhnya ke pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk dilakukan tindakan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, banyak ketidakadilan dalam proses hukum di tanah air karena ada mafia hukum.
Baca SelengkapnyaTiko mengatakan pihaknya tak akan pandang bulu dalam proses hukum tersebut. Termasuk jika ditemukan pengurus perusahaan yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut nama Jiwasraya, yang mengambil dana pensiun masyarakat.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan, Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui tindakan dari Gus Miftah menghina pedagang es teh
Baca SelengkapnyaAksi pria borong takjil hingga penjualnya menangis ini viral, tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaErick Thohir gencar menggelar program pasar murah di sejumlah daerah.
Baca Selengkapnya