Erick Thohir Sebut Ada 3 Disrupsi yang akan Dialami Dunia
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, ada sejumlah tantangan yang sedang dihadapi semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Yakni, adanya disrupsi dan jadi tantangan pertumbuhan ekonomi ke depannya.
"Tidak banyak negara yang perekonomiannya terus tumbuh sampai 2045, tidak banyak, silakan cek. Di mana banyak negara-negara yang pada saat-saat ini justru mengalami disrupsi yang sangat amat berat, indonesia mengalami disrupsi juga," katanya dalam Sidang Dewan Pleno Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Jumat (18/3).
Seperti yang telah disampaikannya di berbagai forum, Erick menyebut ada tiga disrupsi yang jadi perhatian dunia saat ini. Yakni kondisi kesehatan, digitalisasi, dan gangguan rantai pasok global.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Apa yang sedang diperingatkan oleh Erick Thohir? Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir memperingatkan Elkan Baggott. Ini supaya bek Blackpool FC itu dapat kembali ke Timnas Indonesia.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir? Melalui akun Instagramnya, Erick Thohir membagikan video sorotan pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain serta reaksinya saat menonton bersama. Dia juga menambahkan caption dan pesan dalam unggahan tersebut. 'Terima kasih kepada semua pemain yang telah berjuang maksimal. Semoga kita bisa mendapatkan poin penuh di pertandingan selanjutnya,' tulis Erick.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Di sisi kesehatan, dia mengisahkan adanya kekhawatiran Singapura terhadap mutasi dari virus covid-19. Setelah dihadapkan dengan varian delta di tahun lalu, dan omicron di tahun ini, diprediksi masih ada ancaman dari varian covid-19 lainnya.
"Tapi inilah yang harus kita hadapi bersama-sama, tapi bukan berarti kita menyerah, sama juga, kita lihat covid-19 mengguncang kehidupan keseharian kita," katanya.
Dia menjelaskan, terjadinya pergeseran perilaku baru dari orang-orang di seluruh dunia. Dengan pembatasan interaksi untuk mencegah penularan, alhasil covid-19 mendorong dengan pesat pertumbuhan teknologi.
"Digitalisasi karena covid ini terjadi percepatan yang luar biasa, kehidupan kita berubah dan tentu juga berdampak kepada dunia usaha dan lapangan pekerjaan," imbuhnya.
Disrupsi selanjutnya adalah terganggunya rantai pasok global. Ini berimbas secara langsung pada kenaikan harga sejumlah komoditas akibat tingginya biaya angkut yang harus dikeluarkan.
Ini juga dapat dilihat dari sempat langkanya peti kemas untuk melakukan kegiatan ekspor-impor. Imbasnya, biaya logistik menjadi lebih tinggi berkali lipat ketimbang biasanya.
"Gonjang-ganjing supply chain, itu karena covid juga, sehingga ekuilibrium komoditas yang kita lihat hari ini akan meningkat ke 2030, angka komoditas saat ini seperti ini, dan 2030 seperti ini," katanya.
"Tapi kita sepakat bahwa jangan takut (terhadap disrupsi), ekonomi kita terus tumbu, sumber daya alam kita sangat kuat dengan adanya hilirisasi dan ekonomi digital kita yang sangat kuat dan akan terus tumbuh juga," tandasnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih, saat ini Indonesia juga tengah menghadapi sejumlah kondisi ketidakpastian global, termasuk di antaranya masalah pangan.
Baca SelengkapnyaMenteri selanjutnya diharapkan memprioritaskan agenda jangka panjang untuk keberlangsungan agenda transformasi BUMN.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaErick berharap TikTok jangan jadi stranger untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaErick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaLaba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Baca SelengkapnyaDari 47 BUMN setelah holdingisasi, ada 7 BUMN yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaErick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca Selengkapnya