Erick Thohir Tinjau Pemanfaatan Lahan Kosong Masjid Jadi Kebun Organik
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau pemanfaatan lahan kosong di sebuah masjid di Bandung untuk penanaman tanaman pangan dan hiasan. Penyiraman menggunakan sistem otomatis atau dengan remote control yang dikendalikan menggunakan ponsel yang listriknya disuplai PLN.
"Ini semua tanaman yang bisa dikonsumsi, organik juga. Misalnya di setiap masjid bisa menanam seperti ini luar biasa, saya terinspirasi," puji Erick di sela-sela kunjungannya, dikutip Minggu (10/10).
Erick pun berencana menerapkan program Buruan SAE ini di setiap masjid BUMN yang ada di seluruh Indonesia. Keberhasilan program ini menurutnya menjadi hal yang sangat positif di saat efek dari pandemi mulai berkurang. Terlebih melalui program ini, peran masjid sebagai penggerak perubahan dapat terlihat.
-
Dimana Menteri Pertanian berkunjung? Pada Jumat, 4 Oktober 2024 lalu, Kementerian Pertanian melalui Wakil Menteri Pertanian Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir? Melalui akun Instagramnya, Erick Thohir membagikan video sorotan pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain serta reaksinya saat menonton bersama. Dia juga menambahkan caption dan pesan dalam unggahan tersebut. 'Terima kasih kepada semua pemain yang telah berjuang maksimal. Semoga kita bisa mendapatkan poin penuh di pertandingan selanjutnya,' tulis Erick.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian saat mengunjungi Rembang? Pada Jumat, 4 Oktober 2024 lalu, Kementerian Pertanian melalui Wakil Menteri Pertanian Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang. Dalam acara tersebut, Sudaryono ikut serta dalam panen padi menggunakan alat modern berupa combine harvester.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
"Karena itu BUMN, PLN khususnya, masuk dalam ekonomi yang di bawah. Masjid selain rumah ibadah juga bisa menjadi rumah pendidikan, rumah ekonomi. Ini yang saya rasa menjadi terobosan luar biasa yang hari ini bisa saya saksikan," kata Erick.
Dia menjelaskan, mereka ini merupakan mitra binaan PLN yang secara inovatif memanfaatkan pekarangan menjadi lebih produktif dengan keragaman tanaman pangan. Di pekarangan ini, ada tempat pembibitan benih sayur, tanaman cabai, sayur selada, seledri, terong dan sejumlah tanaman lain yang membuat Masjid di Kelurahan Pasirjari ini terlihat unik.
Masjid ini memang termasuk dalam lokasi buruan atau pekarangan Sehat Alami Ekonomis (SAE). Digunakan untuk bercocok tanam dengan menggulirkan program Masjid Makmur Tur Alus Hejo Pakarangan (Mamatahan), turunan dari program Buruan SAE Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, sehingga dinamakan 'Buruan SAE As-Shidiq'
Ide program dari pemerintah setempat ini sejatinya merupakan pengelolaan lahan kosong untuk ditanami tanaman pangan atau beternak sebagai sumber protein hewani, sehingga lebih produktif. Berkat peran PLN yang turut mendampingi komunitas warga masjid lewat Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), lahan yang berada di jalur kelistrikan dan merupakan aset PLN tersebut pun diberdayakan sehingga menjadi area hijau urban farming.
Pujian pun datang dari Erick yang melihat keunikan dari konsep TJSL yang disinergikan dengan program pemerintah setempat itu.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, perseroan akan mengadopsi program seperti ini, khususnya di lokasi-lokasi dekat transmisi. PLN melihat potensi besar di balik program pemanfaatan aset lahan ini untuk mendukung agenda ketahanan pangan nasional.
Pengembangan Urban Farming di pekarangan masjid tak hanya bermanfaat bagi warga sekitar. PLN sendiri mendapat dampak positif terhadap operasi kelistrikannya melalui program ini. Sebab melalui komunitas warga masjid ini juga, PLN terbantu dalam melakukan sosialisasi keselamatan kelistrikan.
Bob Saril menyebutkan, bagi PLN sangat penting dalam melakukan program TJSL untuk bisa disinkronisasikan dengan program kerja. Salah satunya dalam hal mendorong edukasi dan sosialisasi keselamatan kelistrikan untuk aset PLN yang membentang di seluruh Indonesia, baik itu transmisi maupun distribusi.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) Sumaryadi menyampaikan sepanjang tahun 2020 – 2021 cukup banyak gangguan transmisi akibat layang-layang di seluruh wilayah kerja PLN, terutama di Jawa Barat. Pihaknya berharap dengan sinergi bersama komunitas warga masjid, sosialisasi dan edukasi soal kelistrikan dapat dikerjakan bersama selain menggarap program TJSL.
Di sisi lain, Ketua Kelompok Tani Buruan SAE Masjid As-Shidiq Agus Rohman pun berterima kasih atas program TJSL PLN untuk komunitasnya. Melalui program PLN Peduli, mereka dapat mengganti meja tempat pot dengan yang lebih bagus sehingga bisa ditanamkan sistem penyiraman otomatis.
"Karena banyak tanaman gagal panen karena kurangnya penyiraman. Dengan sistem otomatis, setiap hari ada 3 jadwal khusus tanpa perlu ada manusia tanaman tetap bisa tersiram sendirinya," jelas Agus.
Ke depan, PLN akan terus memasifkan pemanfaatan lahan terbuka di dekat aset PLN seperti lahan didekat transmisi dikombinasikan dengan program Electrifying Agriculture guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Electrifying Agriculture merupakan program yang dijalankan PLN dalam mendukung sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan sektor agrikultur lain dengan memanfaatkan listrik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat ada sebuah lahan kosong di tempatnya terbengkalai, Purnomo mengajak warga untuk mengelolanya menjadi kebun sayur. Keberadaannya beri banyak manfaat.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau kondisi air di kawasan pertanian DAS Citarum Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/8).
Baca SelengkapnyaMenteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meninjau kondisi terkini IKN.
Baca SelengkapnyaPembangunan kampung haji untuk memudahkan jamaah haji asal Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementan kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi.
Baca SelengkapnyaPentingnya membangun perumahan berkonsep tingkat, karena berkaitan dengan ketersediaan lahan.
Baca SelengkapnyaSelain memperindah IKN, pembangunan embung juga berfungsi sebagai penyediaan air baku.
Baca SelengkapnyaBegini potret gagah Kasad Maruli berseragam dinas bajak tanah tidur supaya kembali produktif.
Baca SelengkapnyaPenciptaan nilai untuk aset-aset itu penting dilakukan, apalagi saat pemerintahan resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaErick mengajak para kuli panggul beras untuk nonton pertandingan sepak bola bersama.
Baca SelengkapnyaPria berusia 43 tahun ini memanfaatkan teknologi modern untuk melakukan penyiraman otomatis di area persawahannya.
Baca SelengkapnyaPersemaian Mentawir siap menghijaukan ibu kota nusantara.
Baca Selengkapnya