Eropa Krisis Energi, Ekspor Tambang RI Meroket 183,5 Persen di September 2021
Merdeka.com - Uni Eropa dan beberapa negara seperti China dan India kini tengah berhadapan dengan krisis energi. Negara-negara tersebut dinilai terlalu progresif dalam menyambut tren transisi energi batu terbarukan (EBT), yang membuat harga gas alam melambung.
Akibatnya, negara seperti Inggris menarik ucapan ingin menghilangkan penggunaan hasil tambang seperti batu bara, dan mulai kembali memakainya akibat ada kenaikan harga gas alam.
Situasi ini rupanya turut menguntungkan Indonesia, yang dikenal memiliki sumber daya alam di sektor pertambangan yang besar, seperti batu bara dan sebagainya.
-
Apa peran gas bumi di era transisi energi? Pengembangan pendistribusian gas bumi melalui pipa di era transisi energi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, salah satunya adalah dengan meningkatnya penggunaan gas bumi di sektor industri,' ucapnya.
-
Bagaimana BRI membantu transisi energi? Seperti diketahui, untuk mempercepat transisi energi di Asia Tenggara, tahun ini Indonesia memegang keketuaan ASEAN, bertemakan 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth', dengan tiga pilar: Recovery and Rebuilding, Digital Economy, Sustainability.
-
Bagaimana globalisasi teknologi membantu negara mencapai kemandirian energi? Globalisasi IPTEK membantu negara-negara lain memperoleh kemandirian energi dengan mengakses dan menggunakan teknologi terbaru untuk produksi dan distribusi energi.
-
Kenapa BRI mendukung transisi energi? Hal ini juga merupakan bentuk dukungan BRI dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) No.7: Affordable and Clean Energy, dan No. 13: Climate Action.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor komoditas dari sektor pertambangan pada September 2021 melonjak hingga 183,5 persen secara tahunan (year on year) atau 3,4 persen secara bulanan (month to month) menjadi USD 3,77 miliar.
"Komoditas terbesar adalah batu bara dengan share 70,3 persen, dan pertumbuhannya 168 persen," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (15/10).
Margo melanjutkan, komoditas tambang lain di luar batu bara yang alami pertumbuhan ekspor tertinggi yakni produk biji tembaga dengan pertumbuhan 166,2 persen, dan lignid yang meroket 904,9 persen.
Selain sektor tambang, ekspor industri pengolahan juga naik 34,9 persen secara tahunan menjadi USD 15,51 miliar. Komoditas dengan kenaikan terbesar antara lain besi dan baja sebesar 87,4 persen, minyak kelapa sawit 58 persen, dan produk kimia dasar organik 91,8 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaProgram transisi energi sepertinya baru akan terasa dampaknya setelah 2025.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaMelansir laman MODI Kementerian ESDM, per 4 Oktober 2024, produksi batu bara mencapai 601,69 juta ton atau mencapai 84,75 persen dari target tahun ini.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaTekanan tersebut makin serius dirasakan dampaknya karena sekarang industri ini sulit mendapatkan pendanaan.
Baca SelengkapnyaBatu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaLarangan ekspor solar ini sebagai pembalasan terhadap sanksi dari negara-negara Barat kepada Rusia.
Baca Selengkapnya